Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilkada, Polri Tangkap 13 Terduga Teroris

Kompas.com - 26/06/2018, 11:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan pihaknya menjamin keamanan pada saat penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 Juni 2018, esok. Ini termasuk pengamanan dari ancaman terorisme.

Tito menyebutkan, Densus 88 Antiteror sudah menangkap setidaknya 13 orang terduga teroris menjelang penyelenggaraan Pilkada. Sebab, sejumlah terduga teroris diduga bakal melancarkan aksi teror pada saat Pilkada.

"Ada beberapa orang yang ingin mengganggu TPS (tempat pemungutan suara). Kita lakukan tindakan cepat, deteksi dan lakukan penangkapan. 13 orang ditangkap," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/6/2018).

Baca juga: Dalam Sepekan, Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris

Tito menuturkan, kelompok-kelompok teroris cenderung menganggap pesta demokrasi seperti Pilkada tidak sesuai dengan nilai yang mereka yakini.

"Dianggap buatan manusia, sehingga pesta demokrasi vagu mereka itu adalah pesta syirik," ujar dia.

Terkait hal ini, imbuh Tito, Polri meminta masyarakat untuk tidak takut datang ke TPS pada saat Pilkada. Sebab, Polri sudah melakukan tindakan preventif.

"Kita minta masyarakat jangan ragu-ragu untuk ke TPS. Jangan takut ke TPS, kita jamin keamanannya," tegas Tito.

Baca juga: Terduga Teroris yang Tewas di Depok Rencanakan Aksi Teror pada Pilkada Jabar

Sepanjang pekan lalu, Polri telah melaporkan tiga penangkapan terhadap terduga teroris. Penangkapan pertama dilakukan pada Selasa (19/6/2018) di Bandung, Jawa Barat dan Kebumen, Jawa Tengah.

Keempat orang yang ditangkap berinisial R, MN, F, dan FT alias FM. Mereka diduga terkait dengan jaringan sel-sel ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).

Kemudian, pada Jumat (22/6/2018) Densus 88 menembak mati terduga teroris berinisial M di Palimanan, Jawa Barat. Ia diduga bakal melakukan aksi pengeboman pada saat Pilkada serentak.

Berdasarkan penyelidikan awal, Densus 88 menduga kuat M merupakan bagian dari jaringan JAD (Jamaah Anshar Daulah) pimpinan Aman Abdurrahman. Sel di mana M biasa beraktivitas berada di daerah Haurgeulis, Indramayu dan Subang.

Terakhir, pada Sabtu (23/6/2018), Densus 88 menembak mati dua orang terduga teroris di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Kedua terduga teroris berinisial AS dan AZA alias MRS tersebut ditembak mati lantaran melawan dalam proses penyergapan.

Kompas TV Penangkapan sejumlah terduga teroris yang diduga akan melakukan aksinya pada perhelatan Pilkada menjadi perhatian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com