JAKARTA, KOMPAS.com - Terduga teroris berinisial M yang tewas setelah melawan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, diduga hendak meledakkan bom pada saat Pilkada serentak mendatang.
"Yang bersangkutan diduga merencanakan aksi pengeboman pada saat Pilkada serentak pada tanggal 27 Juli 2018 mendatang," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M. Iqbal melalui pesan singkat, Jumat (22/6/2018).
Meski demikian, Iqbal tidak menjelaskan rinci di mana lokasi yang hendak disasar oleh M itu.
Berdasarkan penyelidikan awal, Densus menduga kuat M merupakan bagian dari jaringan JAD (Jamaah Anshar Daulah) pimpinan Aman Abdurrahman. Sel di mana M biasa beraktivitas, berada di daerah Haurgeulis, Indramayu dan Subang.
Baca juga: Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris di Pamanukan
Densus awalnya hendak meringkus M. Ia diringkus di Jalan E. Tirtapraja, Pamanukan, Subang, Jawa Barat, Jumat siang. Tepatnya di dekat Gereja Bethel Indonesia atau bawah jalan layang Pamanukan.
"Awalnya, petugas menindak target si terduga teror. Karena berusaha melawan menggunakan pisau dan berusaha meraih tas berisi bom, petugas melakukan tindakan tegas dan terukur," ujar Iqbal.
Densus pun terpaksa melepaskan tembakan ke arah M.
Setelah itu, Densus langsung membawa M ke rumah sakit. Sayang, ia meninggal dunia di dalam perjalanan lantaran kehabisan darah.
Kini, jenazah M sudah berada di Rumah Sakit Polri Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Barang bukti yang berhasil kami peroleh dari yang bersangkutan, yakni pisau dan ransel yang berisi bom siap pakai," ujar Iqbal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.