Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Peristiwa Kapal Tenggelam dari 2003 hingga 2018

Kompas.com - 23/06/2018, 15:22 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

4. KM Teratai Prima (11 Januari 2009)

KM Teratai Prima merupakan tipe kapal penumpang yang melayani rute pelayaran Samarinda-Pare-pare -Tanjung Redep dengan membawa muatan penumpang dan barang.

Pada 10 Januari 2009, pukul 19.00 WITA, KM Teratai Prima berangkat dari Pelabuhan Cappa Ujung, Pare-pare, menuju Samarinda, Kalimantan Timur, dengan membawa pelayar sebanyak 365 orang dan membawa muatan campuran sebanyak 443 ton.

Kapal melintas daerah Perairan Tanjung Batu Roro, Sulawesi Selatan pada 11 Januari 2009.

Tak lama kemudian, kondisi perairan mulai bergelombang tinggi. Kapal mulai oleng karena gelombang dan arus lokal. Dalam waktu singkat, kapal tenggelam.

Kondisi cuaca, angin, dan tingginya gelombang menyebabkan kapal kurang stabil.

Kemampuan daya mesin induk dan awak kapal juga kurang baik sehingga membuat kapal tenggelam dalam waktu cepat.

5. KM Dumai Express (22 November 2009)

Pada 22 November 2009 pukul 08.05 WIB, KM Dumai Express 10 bertolak dari Pelabuhan Sekupang, Batam dengan tujuan Bengkalis berlanjut ke Dumai.

Saat bertolak dari Pelabugan Sekupang, cuaca cerah berawan.

Akan tetapi, ketika kapal sampai perairan di antara Pulau Nipa dan Pulau Karimun Kecil, ada gelombang dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4 meter.

Dinding kapal retak oleh hantaman ombak sehingga air laut masuk dan menyebabkan haluan kapal terendam. Kapal kemudian miring ke kiri.

Sebanyak 254 penumpang beserta awak kapal dapat diselamatkan tim penolong.

Dalam peristiwa ini, 42 orang ditemukan meninggal dan 32 orang lainnya tidak dapat ditemukan.

6. KM Ammana Gappa (6 Maret 2010)

KM Ammana Gappa bertolak dari Pelabuhan Lok Tuan, Bontang, Kalimantan Timur, pada 4 Maret 2010.

Pada 6 Maret 2010, terjadi benturan dan getaran pada kapal. Pada bagian haluan, air sudah mencapai ketinggian 30 cm.

Alat hisap pompa yang digunakan untuk menguras air di tangki ballast dan ruang muat lebih kecil daripada masuknya air sehingga jumlah air laut yang masuk semakin banyak dan menambah berat kapal.

Akhirnya, air laut yang masuk ke kapal tidak bisa ditangani dengan maksimal.

Kapal tenggelam di laut pada kedalaman lebih dari 2000 meter dan seluruh awak kapal selamat.

Proses tenggelamnya kapal memakan waktu sekitar 8 jam. Dokumen-dokumen kapal juga tenggelam.

7. KMP Windu Karsa (27 Agustus 2011)

KMP Windu Karsa bertolak dari dermaga Pelabuhan Penyeberangan Bajoe, Sulawesi Selatan, untuk memulai perjalanan menuju Kolaka, Sulawesi Tenggara pada 26 Agustus 2011.

Kapal tersebut memuat 110 penumpang beserta 29 awak kapal.

Kejadian berawal dari air laut yang menggenangi geladak. Lama kelamaan ketinggian air telah melewati motor dan mesin kemudi sehingga pompa elektrik hidrolik mesin kemudi tidak berfungsi.

Kapal terus mengalami kemiringan, hingga puncaknya mencapai 90 derajat sehingga sebagian penumpang terjatuh dari geladak akomodasi penumpang.

Akhirnya, kapal tersebut tenggelam pada kedalaman 60 meter.

Peristiwa ini terjadi karena ada gangguan stabilitas setelah air masuk ke KMP Windu Karsa.

Sebanyak 91 orang korban telah dievakuasi dan sisanya dilakukan penyelamatan oleh beberapa kapal bantuan dan dibantu oleh TNI AL.

8. KM Pemudi (3 Juli 2013)

Pada 26 Juni 2013, KM Pemudi bertolak dari dermaga Berlian Utara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur menuju Nabire, Papua.

Pada 3 Juli 2013, tepat di Laut Banda, kapal mengalami kemiringan 5 derajat. Air laut dari luar masuk ke tangki ballast tersebut mengakibatkan kapal miring ke kanan.

Sempat dilakukan tindakan untuk mengatasi kemiringan kapal ke kanan dengan membuang air ballast dari tangki ballast.

Namun, keadaan tidak bisa dikendalikan hingga kapal tenggelam.

Sebanyak 19 orang awak kapal hilang, sedangkan 2 orang awak kapal selamat dan dievakuasi ke Kendari.

Sedangkan kapal beserta seluruh muatannya tenggelam di perairan Laut Banda.

9. KM Irama Nusantara (24 Desember 2013)

Pada 23 Desember 2013, kapal ini bertolak dari Tanjuing Perak, Surabaya, menuju Pelabuhan Sampit.

Kondisi perairan Pulai Keramian kurang bersahabat dengan gelombang besar.

Air masuk ke dalam kapal, dan pemompaan air tidak efektif mengingat air yang masuk terlalu banyak.

Penumpang diimbau untuk memakai life jacket dan meninggalkan kapal.

Kapal akhirnya tenggelam di Perairan Pulau Keramian, Masalembo, Laut Jawa, 24 Desember 2013.

Akibat kecelakaan ini, KM. Irama Nusantara beserta seluruh muatannya tenggelam di perairan sekitar Pulau Keramian, 3 awak kapal meninggal dan 10 orang lainnya dinyatakan hilang/belum ditemukan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com