Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGI: Umat Kristen Jangan Bersikap Apatis Pilih Kepala Daerah

Kompas.com - 21/06/2018, 23:31 WIB
Abba Gabrillin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengingatkan umat Kristen agar tidak bersikap acuh tak acuh atau apatis terhadap pemilihan kepala daerah serentak. PGI mengimbau agar umat Kristen juga menggunakan haknya untuk memilih kepala daerah yang berintegritas.

Hal itu tercantum dalam salah satu poin pesan pastoral yang dikeluarkan PGI menjelang Pilkada serentak pada 27 Juni 2018 mendatang.

"Jangan ada yang bersikap apatis terhadap politik. Tetapi juga jangan seorang pun terjebak dalam politik identitas yang mengedepankan kepentingan kelompok di atas kepentingan bangsa," ujar Sekretaris Jenderal PGI Gomar Gultom dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (21/6/2018).

Baca juga: Wakapolda Maluku Dicopot, Kemendagri Ingatkan Aparatur Negara Netral dalam Pilkada

Dalam pemungutan suara nanti, PGI mengimbau agar umat Kristen memilih calon yang memiliki integritas, kejujuran dan keberanian. Selain itu, memilih calon yang berkomitmen melawan segala bentuk korupsi, manipulasi.

Kemudian, memilih calon yang berkomitmen pada konstitusi dan keanekaragaman bangsa, serta kemauan bekerja keras untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan bagi seluruh warga negara.

Sebaliknya, PGI mengimbau agar umat Kristen tidak memilih calon pemimpin yang memanipulasi isu suku, agama dan ras (SARA), diskriminasi berbasis gender dan kampanye gelap yang menyudutkan pasangan calon tertentu.

Baca juga: Viral, Rekaman Suara Calon Dimintai Mahar Politik Rp 45 Miliar dalam Pilkada Sulsel

Menurut PGI, politik adalah sebuah panggilan untuk melayani umat dan bangsa. Gereja menolak menjadikan politik sebagai alat untuk melayani kepentingan pragmatis sekelompok orang saja atau untuk mengejar kekuasaan semata.

"Politik sangat penting, karena menentukan masa depan kita bersama sebagai bangsa. Kita tidak boleh menyerahkan politik pada orang-orang yang menyalahgunakannya demi memuaskan nafsu kekuasaannya semata," kata Gomar.

Kompas TV Baru menjabat sejak Januari 2018, Wakapolda Maluku Brigjen Hasanuddin mendadak dimutasi Kapolri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com