Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Dalami Dugaan Pelanggaran Terkait Meninggalnya Wartawan dalam Lapas

Kompas.com - 12/06/2018, 17:06 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mendalami adanya dugaan pelanggaran jajarannya terkait tewasnya Muhammad Yusuf (45), wartawan di sebuah media online di Lapas Kelas IIB Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Yusuf dilaporkan tewas saat menjalani proses penahanan atas laporan dugaan UU ITE dan pencemaran nama baik perusahaan kelapa sawit karena pemberitaannya.

"Prinsipnya gini, di Polri ada mekanisme," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal di Jakarta, Selasa (12/6/2018).

Baca juga: Seorang Wartawan Meninggal dalam Tahanan, Ini Pesan Terakhir untuk Sang Istri

"Kami akan cek itu prinsipnya kalau ada pelanggaran kode etik, disiplin, pasti ada mekanisme. Polda kalsel sedang dalami itu," sambung dia.

Di tempat yang sama, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Warsisto meminta waktu kepada media terkait dengan kasus tewasnya Muhammad Yusuf.

"Saya sedang minta info lanjut teman di sana, mohon waktu," kata dia.

Kasus tewasnya Muhammad Yusuf menjadi perhatian karena ia ditahan akibat pemberitaannya.

Baca juga: 4 Wartawan Gadungan Ditangkap karena Peras Warga Rp 50 Juta

Sementara itu Dewan Pers menyanggah pihaknya pernah menerima pengaduan oleh pihak-pihak yang dirugikan oleh pemberitaan Muhammad Yusuf.

Dalam keterangan resmi, Dewan Pers menyatakan bahwa pelibatannya dalam kasus Muhammad Yusuf justru setelah kedatangan 3 penyidik Polres Kotabaru untuk meminta pendapat atau keterangan ahli terkait dua berita Muhammad Yusuf pada 29 Maret 2018.

Saat itu meski menilai berita itu tak berimbang, namun Dewan Pers menyatakan bahwa perkara itu adalah perkara jurnalistik. Penyelesaiannya di Dewan Pers melalui hak jawab dan permintaan maaf.

Kompas TV Di Indonesia, Hari Kebebasan Pers sedunia diisi oleh aliansi jurnalis independen yang merilis data bahwa Indonesia ada di peringkat 124 soal kebebasan pers.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com