Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Polri Minta Tambahan Anggaran Hingga Rp 44,4 Triliun

Kompas.com - 06/06/2018, 17:14 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 44,4 triliun pada pagu anggaran 2019. Pada RAPBN 2019, pagu indikatif Polri sebesar RP 76, 9 triliun. 

Lantas untuk apa saja anggaran tambahan sebesar itu?

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengungkapan bahwa anggaran itu rencananya akan digunakan untuk sejumlah keperluan. Di antaranya pemberantasan terorisme.

"Begini Satgas dulu hanya 16 seluruh Indonesia, dulu setiap Polda ada lalu kami kecilkan kalau enggak sakah tahun 2011 atau 2012 di kecilkan jadi hanya 16 daerah saja yang mempunyai Satgas," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/6/2018).

"Tetapi dari pemetaan kami di 34 provinsi ada semua, ada sel-sel semua. Oleh karena itu Bapak Kapolri minta Densus 88 untuk membina satgas satgas anti teror daerah," sambung dia.

Setyo mengatakan, pada RAPBN 2019 yang disampaikan ke DPR, pagu Indikatif Polri awalnya Rp 76, 9 triliun. Namun anggaran itu dinilai tak cukup untuk memenuhi butuhkan Polri.

Dengan usulan tambahan Rp 44,4 triliun, maka usulan anggaran Polri di RAPBN 2019 menjadi Rp 121,3 triliun. Lebih besar dari anggaran di APBN 2018 yang sebesar Rp 95 triliun.

Tambahan itu, kata Setyo, tak hanya untuk pemberantasan terorisme. Ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Misalnya untuk belanja pegawai yakni tunjangan kerja yang meningkat dari 53 persen menjadi 70 persen.

Setyo mengatakan kenaikan tunjangan kinerja kepolisian itu sudah disampaikan Presiden. Dengan tunjangan yang mencapai 70 persen, kinerja anggota Polri diharapkan meningkat.

Baca juga: Jokowi: Tunjangan Kinerja TNI-Polri Naik 70 Persen, Cair Juli

Selain itu, ada pula keperluan biaya modal membeli peralatan IT untuk penyidikan scientific investigation.

"Peralatan canggihnya macam-macam ada lab forensik, DNA saja kami sekarang sudah punya. Kira-kira beberapa tahun yang lalu kami harus tes DNA di luar negeri hasilnya sampai 3 bulan. Kalau sekarang teh DNA hari ini besok sudah selesai," kata dia.

Kompas TV Seluruh pasukan mulai bertugas di pos pengamanan yang telah ditentukan pada 7 Juni hingga 24 Juni mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Nasional
Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Nasional
Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Nasional
Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Nasional
Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Nasional
PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

Nasional
Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Nasional
PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

Nasional
Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Nasional
Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Nasional
Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Nasional
PDI-P Siapkan Kader Sendiri jika Kaesang Maju Pilkada Jateng 2024

PDI-P Siapkan Kader Sendiri jika Kaesang Maju Pilkada Jateng 2024

Nasional
Ajak Anak Muda Belajar dari Bung Karno, Ganjar: Soekarno Tidak Pernah Bicara Kepentingan Keluarga

Ajak Anak Muda Belajar dari Bung Karno, Ganjar: Soekarno Tidak Pernah Bicara Kepentingan Keluarga

Nasional
DKPP: Sidang Putusan Kasus Asusila Ketua KPU RI Digelar 3 Juli 2024

DKPP: Sidang Putusan Kasus Asusila Ketua KPU RI Digelar 3 Juli 2024

Nasional
PDI-P Siapkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jatim: Risma, Azwar Anas, dan Pramono Anung

PDI-P Siapkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jatim: Risma, Azwar Anas, dan Pramono Anung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com