Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Para Koruptor Gemetar...

Kompas.com - 31/05/2018, 07:36 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perang melawan korupsi tak kunjung usai meski KPK sudah menyeret banyak pelakunya ke pengadilan. Vonis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi seakan tak membuat takut atau gemetar. Sebab, korupsi tetap saja terjadi.

Mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar mengatakan, salah satu upaya untuk membuat takut koruptor yakni dengan memperberat hukuman pidananya. Hal inilah yang selalu ia lakukan selama puluhan tahun menjadi hakim.

"Kalau di majelis saya itu justru orang banyak menarik lagi pengajuannya (peninjauan kembalinya). Takut diperberat," ujar Artidjo dalam acara diskusi di Kantor ICW, Jakarta, Rabu (29/5/2018).

Selama ini, Artidjo memang dikenal sebagai hakim yang ditakuti para koruptor karena selalu menambah hukuman pidana koruptor yang mengajukan PK ke Mahkamah Agung (MA).

Tak heran, saat tahu perkara PK dipegang oleh Artidjo, para koruptor justru menarik kembali atau membatalkan pengajuan PK-nya tersebut.

Baca juga: Artidjo: Rakyat Butuh Caleg Bersih, Bukan Bekas Koruptor

Namun, menurut Artidjo, pemberian tambahan hukuman itu hanya salah satu cara agar para koruptor gemetar.

Di tempat yang sama, pakar hukum pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar menilai, para koruptor sudah sepantasnya juga divonis dengan hukuman tambahan.

Hal ini bisa berupa hukuman denda dengan nilai yang besar, pencabutan hak politik, hingga pemberian sanksi sosial untuk membuat malu para koruptor.

Baca juga: Penolakan Jokowi terhadap Larangan Eks Koruptor Ikut Pileg Disayangkan

Sementara itu, peneliti ICW Lalola Easter menilai, upaya untuk membuat jera koruptor yakni dengan melakukan pemiskinan. Caranya yakni dengan menjerat koruptor dengan UU Pencucian Uang.

"Selain sanksi sosial mempermalukan, sebetulnya yang paling ditakuti para koruptor itu ya miskin. Jadi kalau penegak hukum mau konsisten menjeratnya dengan UU Pencucian Uang, itu kan sangat fleksibel," kata dia.

Diharapkan, dengan cara itulah para koruptor gemetar dan jera. Sementara orang yang ingin untuk melakukan korupsi diyakini bisa mengundurkan niatnya.

Kompas TV Entah berkaitan atau tidak, satu per satu terpidana di indonesia mengajukan peninjauan kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com