Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Belum Putuskan Kepengurusan Sekber Pilpres Bersama Gerindra

Kompas.com - 29/05/2018, 19:26 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencapresan Tim Pemenangan Pemilu (TPP) Pusat PKS, Suhud Alynudin, mengatakan, partainya belum memutuskan bergabung dalam kepengurusan Sekretariat Bersama (Sekber) yang digagas Gerindra.

Ia menyatakan susunan pengurus Sekber yang disusun oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Jakarta Muhammad Taufik bukanlah susunan pengurus resmi koalisi.

Suhud mengatakan sejauh ini PKS belum memutuskan susunan pengurus Sekber karena belum ada keputusan final terkait pasangan capres dan cawapres yang diusung oleh PKS serta Gerindra.

Baca juga: PAN Kaget, Diklaim Masuk Sekber Koalisi Gerindra-PKS

Suhud menyatakan susunan pengurus Sekber secara resmi baru akan dibentuk dan dibicarakan dengan semua partai koalisi jika sudah ada kesepakatan capres dan cawapres definitif untuk Pilpres 2019.

"Kami tidak ingin mendahului takdir, mengingat masih terbuka peluang perubahan konstelasi politik hingga pendaftaran Capres-Cawapres hingga bulan Agustus mendatang," kata Suhud di melalui keterangan tertulis, Selasa (29/5/2019).

PKS, papar Suhud, masih berkomunikasi secara terbuka dengan berbagai pihak. Komunikasi politik ini untuk menerjemahkan keputusan Majelis Syuro PKS yang mengusung sembilan nama kader PKS sebagai calon presiden atau wakil presiden pada Pilpres tahun depan.

Baca juga: Soal Logo PAN di Sekber Pemenangan Prabowo, Gerindra Sebut Sudah Dapat Restu

Sembilan bakal calon presiden dan wakil presiden dari PKS itu antara lain, Gubernur Jawa Barat dari PKS, Ahmad Heryawan; Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid; Mantan Presiden PKS, Anis Matta; Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.

Kemudian Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman; Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al'Jufrie; Mantan Presiden PKS? Tifatul Sembiring; Ketua DPP PKS, Al Muzammil Yusuf dan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.

"PKS tetap konsisten untuk memperjuangan sembilan kader menjadi kandidat capres atau cawapres pada Pemilu 2019," papar Suhud.

Kompas TV Tak hanya soal tunjangan, Fadli Zon juga menyoroti tenaga honorer yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com