JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Sekertariat Bersama (Sekber) Pemenangan Prabowo Subianto, Muhammad Taufik, mengatakan, pembentukan Sekber bukan untuk pembahasan capres dan cawapres tertentu.
Ia mengatakan, dipasangnya logo PAN dan PKS dalam Sekber tak terkait pencapresan dan pencawapresan di antara keduanya dan Gerindra.
Taufik pun mengklaim telah mendapat restu dari PAN dan PKS untuk memasang logo keduanya di Sekber.
"Udah enggak ada masalah. Logonya udah dipasang. Pertama waktu itu ketika pembentukan hadir dari PAN kan waktu itu Hanafi (Rais), Hanafi pengurus PAN, kemudian Wakil Sekjen PKS hadir waktu itu," kata Taufik saat dihubungi, Selasa (29/5/2018).
Baca juga: PAN Kaget, Diklaim Masuk Sekber Koalisi Gerindra-PKS
Ia menyatakan Sekber merupakan medium bagi Gerindra dan para pendukung Prabowo untuk menyerap aspirasi rakyat.
Nantinya, aspirasi tersebut menjadi masukan bagi tim pemenangan Prabowo untuk menyusun sejumlah program yang akan ditawarkan kepada publik.
Anggota DPRD DKI Jakarta itu menambahkan, pembicaraan ihwal capres dan cawapres sama sekali tak dilakukan di Sekber.
Karena itu, kata Taufik, program Sekber kebanyakan diisi dengan diskusi mengenai permasalahan di masyarakat.
Baca juga: Gerindra dan PKS Resmikan Sekretariat Bersama Pemenangan Prabowo
Ia melanjutkan, nantinya kepengurusan Sekber akan diisi masing-masing lima kader Gerindra, PAN, dan PKS.
"Sekber itu belum ngomongin wakil karena yang ngomongin wakil itu presiden sama partai koalisi. Justru Sekber ini melakukan kegiatan yang bisa memberikan masukan baik konsepsi maupun langkah untuk memenangkan itu," lanjut Taufik.
Partai Amanat Nasional (PAN) membantah telah bergabung dengan koalisi Gerindra dan PKS setelah keduanya meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber).
Baca juga: Sekretariat Bersama Jadi Pusat Komunikasi Parpol Pengusung Prabowo
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengungkapkan, jajaran petinggi PAN kaget setelah nama PAN diklaim masuk Sekber. Sebab, PAN belum menentukan sikap untuk Pilpres 2019.
"Kami sesungguhnya juga kaget adanya penyataan tersebut," ujarnya saat ditemui di Energy Building, Jakarta, Senin (28/5/2018).
Eddy menegaskan, PAN belum memutuskan untuk bergabung dengan poros Prabowo yang diusung Gerindra-PKS untuk Pilpres 2019.
Baca juga: Gerindra-PKS Tak Tutup Pintu untuk Partai Lain Gabung Sekretariat Bersama
Begitu pula, PAN belum memutuskan untuk ikut poros Jokowi yang diusung sejumlah partai.
Ia mengatakan, PAN baru akan mengambil keputusan sikap di Pilpres 2019 setelah ada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) nanti.
"Sudah ada pernyataan ada logo PAN di sana (di Sekber), tetapi saya bisa pastikan, sejauh ini logonya baru dua, PKS dan Gerindra," kata dia.