JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Berkarya belum bersikap terkait calon presiden yang akan didukung dalam Pemilu 2019 mendatang. Partai besutan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto ini juga belum tertarik untuk ikut gerakan tagar #2019GantiPresiden.
"Kami juga belum putuskan untuk mendukung siapapun. Kami masih menunggu siapa tahu muncul sosok pemimpin yang mampu selamatkan bangsa dari situasi pancaroba ini," kata Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/5/2018).
"Tokoh mumpuni yang diyakini bisa menjamin stabilitas keamanan dan sekaligus bisa membawa perbaikan ekonomi," tambah Priyo.
Baca juga: Ini Alasan Sudrajat-Ahmad Syaikhu Bawa Kaus #2019GantiPresiden di Debat Pilkada Jabar
Priyo mengatakan, saat ini Partai Berkarya lebih fokus untuk menghadapi pemenangan pemilu legislatif. Berkarya yang baru pertama kali ikut pemilu menargetkan bisa merebut 80 dari 560 kursi DPR RI.
"Karenanya tagar kami #2019GantiLegislatif," kata Priyo.
Priyo mengakui banyak orang yang memandang target Berkarya tersebut terlalu ambisius sebagai partai baru. Namun, ia mengklaim angka 80 kursi tersebut sudah berdasarkan kalkulasi yang matang.
"Kami tidak ingin hanya sekadar lolos dari lubang threshold 4 persen. Kami ingin menjadi partai pemenang pemilu 2019 atau paling tidak masuk 5 besar," kata dia.
Baca juga: Oesman Sapta Duga Ada Parpol Terlibat Deklarasi #2019GantiPresiden
Priyo mengaku sudah melihat tanda-tanda bakal ada perubahan peta politik yang dramatis pada pemilu 2019 ini. Ia lantas membandingkan dengan pemilu di Malaysia.
Barisan Nasional yang dipimpin petahana Najib Razak yang disokong partai-partai mapan telah rontok dikalahkan partai baru yang dipimpin tokoh lama Mahathir Mohammad.
"Efek bola saljunya sudah berasa dan akan segera berimbas disini," kata Priyo.