JAKARTA, KOMPAS.com - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar berharap kehadiran Ramadhan bisa meredakan panasnya situasi kebangsaan saat ini.
Seperti diketahui, sejak pekan lalu Indonesia terus diteror oleh aksi-aksi terorisme yang menewaskan belasan orang, termasuk menewaskan pihak kepolisian.
"Harapan kita, semoga Ramadhan menyejukkan semuanya, ketegangan akan menjadi lentur," ujar Nasaruddin saat ditemui di Kantor Kementerian Agama, Selasa (15/5/2018).
Menurut Nasaruddin, gejolak situasi keamanan saat ini merupakan ujian agar bangsa Indonesia bisa naik kelas. Ia berharap Ramadhan bisa menambah kematangan spiritual umat Islam Indonesia di tengah ujian tersebut.
Baca juga: Imbauan MUI untuk Umat Islam di Bulan Suci Ramadhan 1439 H
Selama ini, menurut dia, Indonesia sudah dikenal sebagai negara yang aman untuk menjalankan ibadah puasa.
Oleh karena itu, ia berharap tidak ada pihak-pihak yang menodai Ramadhan dengan aksi-aksi kekerasan.
"Siapa yang bisa kita contoh? Sekarang ini Indonesia itu contoh terbaik, jangan dinodai dengan aksi kekerasan seperti kemarin," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1439 Hijriah jatuh pada Kamis (17/5/2018).
Penetapan ini berdasarkan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Menurut Lukman, kesepakatan sidang isbat dibuat berdasarkan dua hal, yaitu perhitungan hisab dan laporan petugas tersumpah di lapangan yang melihat hilal dari 95 titik.