Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saat Tahu Syukron Meninggal di Mako Brimob, Semua Warga Kaget..."

Kompas.com - 10/05/2018, 12:36 WIB
Yoga Sukmana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 4 RW 6, Komp TNI AD III Cakung, Jakarta Timur masih berduka atas meninggalnya Briptu Anumerta Syukron Fadhli.

Syukron adalah satu dari lima anggota Polisi yang gugur akibat kerusahan narapidana terorisme yang terjadi di Rutan Mako Brimob, Kepala Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5/2018) malam.

"Saat tahu Syukron meninggal, semua warga kaget, enggak ada yang tahu (awalnya)," ujar Ketua RT 4 RW 6, Komp TNI AD III Cakung, Jakarta Timur, Priyitno kepada Kompas.com, Kamis (10/5/2018).

Baca juga : Briptu Syukron Fadhli, Baru 3 Minggu Bertugas di Mako Brimob

Ia menuturkan, pada Rabu petang, ada wartawan yang datang ke Komp TNI AD III Cakung. Saat itu Priyitno bersama warga baru saja menyelesaikan sholat Maghrib di mushola komplek.

Lalu wartawan tersebut datang menghampirinya untuk menanyakan alamat dan warga yang bernama Syukron Fadhli. Priyitno langsung membenarkan ada warganya bernama Syukron Fadhli.

"Setelah itu, dia baru ngomong ada kejadian-kejadian ini (meninggalnya) Syukron Fadhli," kata Priyitno.

Baca juga : Polisi yang Gugur di Mako Brimob Alami Luka Tembak hingga Sayatan

Bagi warga RT 4 RW 6, Komp TNI AD III Cakung, Jakarta Timur, Syukron merupakan pemuda yang aktif. Sebab pemuda berusia 21 tahun itu dikenal dekat dengan warga.

Syukron kerap ikut serta dalam kegiatan warga terutama dalam kegiatan-kegiatan olahraga. Lantaran hal itu, ia dekat dengan sesama warga RT 4 RW 6, Komp TNI AD III Cakung, Jakarta Timur.

"Anak-anak sini ya merasa kehilangan karena anaknya baik sekali," ucap dia.

Syukron tinggal di RT 4 RW 6, Komp TNI AD III Cakung, Jakarta Timur sejak 2015 silam. Menurut Priyitno, pemuda kelahiran 1997 itu tinggal bersama bibinya yang merupakan anggota TNI AD.

Baca juga : Wiranto Pastikan Napi Terorisme Pembunuh Anggota Densus Akan Diproses Hukum

Keluarga sendiri memutuskan untuk untuk memakamkan Syukron di kampung halamannya, Kebumen, Jawa Tengah.

Meski hanya tinggal sekitar 3 tahun di RT 4 RW 6, Komp TNI AD III Cakung, Jakarta Timur, namun kesahajaan Syukron telah membekas di hati dan ingatan warga.

Selamat jalan, Briptu Anumerta Syukron Fadhli...

Kompas TV Aipda Denny Setiadi adalah salah satu korban meninggal karena diserang napi teroris di Rutan Cabang Salemba - Mako Brimob.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com