Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Irit "Nyaleg" Versi Kader Perempuan Golkar

Kompas.com - 10/05/2018, 00:44 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Nyaleg" selalu identik dengan ongkos mahal. Namun, Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) punya cara agar ongkos nyaleg tak tak kian melambung.

Ketua KPPG Partai Golkar Hetifah Sjaifudian mengatakan, caleg perempuan Golkar akan memanfaatkan gelaran Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) untuk mempromosikan diri.

"Untuk strategi finansial, ada metode tandem. Ini strategi," ujarnya saat menggelar konferensi pers di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Baca juga : Mahalnya Ongkos Politik... 

Ketua Bidang Ekonomi KPPG Evin Nurcahya Suhada yang berencana maju sebagai caleg dari daerah pemilihan Lampung sudah menerapkan strategi irit menjadi caleg..

Sejak awal Pilkada, ia selalu menempel ke calon kepala daerah yang didukung oleh Golkar. Bahkan. ia menjadi juru kampanye calon kepala daerah tersebut.

Menurutnya, hal itu sangat menguntungkan. Sebab, ia tidak perlu keluar dana banyak namun justru bisa mengenalkan diri ke masyarakat saat kampanye Pilkada.

Baca juga : DPR Sepakat Semua Caleg Wajib Serahkan LHKPN

"Bayangkan setiap kali datang saya bertemu 200 orang, sekali datang ketemu 2000 orang jadi artinya para ibu-ibu (yang mau nyaleg) harus memakai peluang itu," kata dia.

"Jadi ini lah masa-masa yang bisa dimanfaatkan apa yang bisa kita lakukan untuk pencalegan kita paling tidak sampai 23 Juni 2018, itu adalah masa kita (kampanye tetapi) gratis," sambung dia.

KPPG berharap agar kader atau non kader yang akan maju sebagai calon legislatif dari Golkar bisa memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Dengan strategi itu, ongkos nyaleg bisa lebih irit, peluang untuk duduk di parlemen kian terbuka karena dikenal publik.

Kompas TV Pengacara menyebut, ada pihak - pihak yang ingin ambil alih kekuasaan di Golkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pansel Diminta Coret Capim KPK yang Buruk, Jangan Sampai Lolos ke DPR

Pansel Diminta Coret Capim KPK yang Buruk, Jangan Sampai Lolos ke DPR

Nasional
Bertolak ke Riau, Presiden Jokowi Bakal Resmikan Tol dan Sistem Pengelolaan Air

Bertolak ke Riau, Presiden Jokowi Bakal Resmikan Tol dan Sistem Pengelolaan Air

Nasional
Soal Putusan MA, Pakar: Pertimbangan Hukum Hakim Sangat Dangkal

Soal Putusan MA, Pakar: Pertimbangan Hukum Hakim Sangat Dangkal

Nasional
Survei Kepuasan Pelanggan Antam Naik pada 2023

Survei Kepuasan Pelanggan Antam Naik pada 2023

Nasional
4 Terdakwa Kasus Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Vonis Hari Ini

4 Terdakwa Kasus Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Vonis Hari Ini

Nasional
Secepat Kilat MA Ubah Aturan Batas Usia Kepala Daerah yang Buka Jalan Kaesang Jadi Cagub

Secepat Kilat MA Ubah Aturan Batas Usia Kepala Daerah yang Buka Jalan Kaesang Jadi Cagub

Nasional
Pakar Bicara Kesamaan Pola Putusan MA dan MK, Terganjal Syarat Pencalonan

Pakar Bicara Kesamaan Pola Putusan MA dan MK, Terganjal Syarat Pencalonan

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-mal' di Sumsel, Ajak Bocah Makan 'Snack' di Mejanya

Momen Jokowi "Nge-mal" di Sumsel, Ajak Bocah Makan "Snack" di Mejanya

Nasional
Pansel Capim KPK: Komposisi Dianggap Bermasalah, Diingatkan Jangan Loloskan Calon Titipan

Pansel Capim KPK: Komposisi Dianggap Bermasalah, Diingatkan Jangan Loloskan Calon Titipan

Nasional
Perkuatan Komando dan Interoperabilitas di Kawasan Laut China Selatan

Perkuatan Komando dan Interoperabilitas di Kawasan Laut China Selatan

Nasional
Penguntitan Jampidsus Dianggap Selesai, Anggota Densus Tidak Disanksi

Penguntitan Jampidsus Dianggap Selesai, Anggota Densus Tidak Disanksi

Nasional
Pansel Capim KPK 2024-2029 Didominasi Unsur Pemerintah

Pansel Capim KPK 2024-2029 Didominasi Unsur Pemerintah

Nasional
Putusan MA Miliki Modus Sama dengan Putusan MK, Kali Ini Karpet Merah untuk Kaesang?

Putusan MA Miliki Modus Sama dengan Putusan MK, Kali Ini Karpet Merah untuk Kaesang?

Nasional
Perludem: Putusan MA Keliru, Mencampur Aduk Syarat Calon dan Calon Terpilih

Perludem: Putusan MA Keliru, Mencampur Aduk Syarat Calon dan Calon Terpilih

Nasional
Pemerintah Arab Saudi Perketat Jalur Masuk Mekkah, Antisipasi Jemaah Haji Ilegal

Pemerintah Arab Saudi Perketat Jalur Masuk Mekkah, Antisipasi Jemaah Haji Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com