"Janganlah ada upaya daur ulang adu domba sesama rakyat. Sayangilah Indonesia ini, karena kita hidup bersama, enggak ada gunanya juga jagoan kita menang tapi Indonesia porak-poranda (akibat ujaran kebencian dan hoaks)," kata dia.
Melawan ujaran kebencian dan hoaks
Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial dan Ekonomi Irjen Pol Gatot Eddy Pramono agar jangan sampai kontestasi politik mengorbankan negara akibat ujaran kebencian dan hoaks.
Ia mengimbau agar pesta demokrasi dijadikan ajang pertarungan gagasan dan program dari para peserta pemilihan.
Baca juga: Fahri Hamzah dan Fadli Zon Senyum-senyum Lihat Demo Kasus Retweet Berita Hoaks
Gatot berharap, agar para elite maupun simpatisan parpol tak melakukan kampanye hitam lewat berbagai media demi menjatuhkan pihak lawan.
Hal itu, kata dia, akan membuat publik sulit berpikir jernih dan semakin terpapar dengan isu provokatif.
"Kita melihat fenomena post truth, bagaimana berita tidak benar dilepas, tidak ada kontra narasi sehingga opini jadi fakta. Ini kan berbahaya," kata dia.
Baca juga: Gelar Aksi di Polda Metro Jaya, Mahasiswa Sebut Fahri Hamzah Bapak Hoaks
Di sisi lain, Gatot meminta masyarakat agar tidak gegabah dalam mendistribusikan informasi berantai yang mengandung unsur pelecehan terhadap suku, agama, ras dan golongan.
Publik harus mencerna dan memilah secara jernih ketika memperoleh informasi.
Langkah strategis
Gatot menjelaskan, Polri telah menyusun langkah-langkah strategis melalui pembentukan Satuan Sugas Nusantara.
Satgas ini ditujukan untuk menekan isu-isu provokatif maupun permainan politik identitas selama proses pemilihan akan berlangsung.
"Kita juga punya tim manajemen media, ketika ada berita tidak benar, kita lakukan kontra narasi untuk mendinginkan suasana," kata dia.
Baca juga: Lawan Hoaks, Aliansi 22 Media Siber Indonesia Luncurkan Cekfakta.com
Selain itu, satgas ini juga melakukan manajemen sosial dengan melibatkan komponen masyarakat, seperti tokoh agama dan masyarakat setempat.
Menurutnya, peranan keduanya mampu menjangkau masyarakat secara langsung dalam meredam potensi konflik akibat pemilihan.
"Kita juga mempunyai satgas kemitraan, satgas ini melakukan kegiatan keagamaan dan lainnya, seperti tabligh akbar, ceramah, olahraga, bakti sosial dan sebagainya," ujarnya.
Satgas kemitraan bertujuan untuk mengalihkan fokus masyarakat ketika mereka terpaku dengan isu-isu politik yang sedang memanas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.