Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos: Program Transfer Tunai Dorong Inklusi Keuangan Rakyat

Kompas.com - 08/05/2018, 12:41 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri RI Sosial Idrus Marham mengatakan, program transfer tunai (PTT) bisa menanggulangi berbagai permasalahan yang timbul dari bantuan langsung dalam bentuk barang.

Bahkan, ia mengatakan, program transfer tunai sebagai bentuk respons kemanusiaan.

"Penyaluran barang secara non tunai mampu mendorong inklusi keuangan rakyat, mendorong rakyat supaya akses perbankannya tinggi,” katanya pada Lokakarya Nasional Bantuan Transfer Tunai di Hotel Millenium, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Baca juga: Salurkan Bantuan Non-Tunai, Pemerintah Perbanyak E-Warung di Jakarta

Dengan perubahan bantuan langsung tunai menjadi non-tunai melalui perbankan, jelas Idrus, setidaknya ada upaya pemberdayaan kepada masyarakat. 

Masyarakat penerima bantuan non tunai juga tidak akan lagi merasakan kesenjangan.

“Saya katakan tadi dengan memiliki rekening, ada buku tabungan kan bangga juga. Jadi kalau sikap mentalnya tidak siap keuangan bagaimana bisa diberdayakan, tetapi kalau sudah tahu uang pasti terdorong untuk mencari uang,” kata Idrus.

“Bayangin saja secara mental sudah pada setara dengan yang lain, sudah tidak ada yang beda,” lanjutnya.

Baca juga: Jokowi Serahkan Bantuan Non-tunai Rp 8,6 Miliar untuk Warga Ambon

Pemerintah Indonesia, jelas Idrus, telah menerapkan serangkaian Program Transfer Tunai/Bantuan Non-Tunai selama 2 dekade terakhir.

Setelah krisis ekonomi Asia Timur, Indonesia menerapkan program bantuan sosial darurat untuk masyarakat miskin yang kemudian lebih efisien dalam program jaring pengaman sosial, seperti Program Jaring Pengaman Sosial) pada tahun 1999.

Selanjutnya, Bantuan Langsung Tunai (BLT) tanpa syarat dan Program Bantuan Langsung Bersyarat (PKS) diperkenalkan pada tahun 2005 dan 2007.

Kemudian, Indonesia merancang sebuah rencana untuk mengintegrasikan Program Transfer Tunai/Bantuan Non-Tunai ini ke dalam sistem perlindungan sosial negara.

Kompas TV Sebelumnya, SBY memperkenalkan BLT, dan B.J. Habibie menerapkan Jaring Pengaman Sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com