JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membuka pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5/2018).
Jokowi mengatakan, pertemuan bilateral ini tidak perlu memakan waktu lama. Sebab,hal yang menjadi ganjalan dalam kerja sama antara kedua negara telah selesai dibincangkan dengan PM Li sebelum pertemuan bilateral digelar.
"Sebetulnya masalah-masalah tadi sudah kita selesaikan di meeting sebelum ini ya. Jadi di sini lima menit saja cukup," ujar Jokowi.
Mendengar hal itu, baik sejumlah menteri Kabinet Kerja, maupun PM Li beserta delegasi tertawa.
Baca juga : PM China Pilih Jalan Kaki Saat Masuk Istana Bogor
Diketahui, saat tiba di Istana Presiden Bogor, PM Li dan Jokowi memang tampak terlibat bincang-bincang.
Mulai dari pertemuan pertama di pelataran Gedung Induk Istana, veranda talk dan penanaman pohon kamper di halaman belakang Istana.
Dalam pidato pembukaan pertemuan bilateralnya itu, Jokowi mengapresiasi kunjungan PM Li ke Indonesia. Kunjungan ini merupakan pertama kalinya sejak PM Li dilantik, Mei 2018.
"Saya senang kunjungan PM Li ke Indonesia disertai delegaai bisnis yang cukup besar. Bagi Indonesia, Tiongkok adalah mitra strategis, terutama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi," ujar Jokowi.
"Dan kunjungan Yang Mulia akan memperkokoh hubungan dua negara. Hubungan yang saling menguntungkan," lanjut dia.
Baca juga : PM China Diagendakan Bertemu Jokowi, Bahas Jalur Sutera Maritim
Dalam pertemuan bilateral itu, turut hadir Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Rencananya, usai pertemuan bilateral dilangsungkan, acara akan dilanjutkan dengan penandatanganan sejumlah kerjasama kedua negara dan diakhiri dengan pernyataan pers bersama.