JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Taufik Kurniawan menilai pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais bahwa elektabilitas Presiden Joko Widodo terus menurun merupakan peringatan kepada setiap lembaga survei.
Menurut Taufik, ucapan Amien adalah bentuk keprihatinan kepada lembaga survei atas rilis survei calon presiden yang dinilai berpihak.
Padahal, kata Taufik, Pilkada DKI Jakarta 2017 semestinya menjadi pelajaran. Saat itu, lanjut dia, tak ada lembaga survei yang menempatkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai pemenang.
Namun, hasil akhir justru menunjukan Anies-Sandi menang di Pilkada DKI.
"Biarlah masyarakat menjadikan penilaian tersendiri terhadap calon yang akan dia pilih secara alamiah. Jangan ada penggiringan-penggiringan," kata Taufik di Kompeks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4/2018).
(Baca juga: Elektabilitas Jokowi 55,9 Persen, Kata Demokrat Hasil Survei Bukan Tolok Ukur)
Ia pun mengusulkan agar lembaga survei diberi sanksi hukum bila menyajikan data yang salah dengan hasil akhir. Dengan demikian, lanjut Taufik, lembaga survei akan lebih hati-hati dalam menyajikan hasil survei ke publik.
Ia menambahkan, tidak adil bila lembaga survei mengunggulkan salah satu calon saja, sementara calon yang lainnya tidak diunggulkan.
"Maka dari itu harus diatur. Harus diatur secara tegas lembaga survei ini jangan kemudian menggiring opini," ujar Taufik.
"Dari mana pun juga, saya tidak merujuk ke satu-dua lembaga survei, semuanya. Tolong dijaga kondusivitas iklim politik, sesuai dengan permintaan dari pemerintah itu sendiri," kata dia.
(Baca juga: Elektabilitas Jokowi Meningkat dan Prabowo Menurun, PAN Belum Bisa Putuskan Dukungan)
Amien sebelumnya memberikan tausyiah dalam acara tasyakuran satu tahun Ustadzah Peduli Negeri di Balai Kota, Selasa (24/4/2018).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan