Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gatot Nurmantyo Pilih Capres, Berkuda, hingga Pembangunan Manusia

Kompas.com - 24/04/2018, 07:24 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo memilih calon presiden (capres) saat ditanyai Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo dalam acara Satu Meja di Kompas TV, Senin (23/4/2018).

Saat itu, Gatot diminta memilih di antara dua pilihan. Pertanyaan pertama, Gatot diminta memilih antara capres atau calon wakil presiden (cawapres). 

"Capres," jawab Gatot tanpa ragu di Studio Kompas TV, Senin malam.

Saat diminta memilih pembangunan infrastruktur atau manusia, Gatot dengan mantap menjawab pembangunan manusia.

(Baca juga : Survei Kompas: Gatot dan Anies Teratas Jadi Cawapres bagi Prabowo)

Ia pun diminta memilih di antara berkuda atau bermotor. Gatot kembali dengan lantang menjawab berkuda.

Saat diminta memilih di antara relawan dan parpol, Gatot menjawab relawan.

Ia juga kembali diminta memilih antara politik negara dan identitas. Gatot menjawab politik negara.

Saat ditanya sejumlah pilihannya yang seolah berseberangan dengan pilihan Presiden Joko Widodo, seperti pembangunan infrastruktur dan naik motor, Gatot menjawab, dirinya tak hendak menunjukkan pertentangan dengan Presiden Jokowi.

(Baca juga : Cerita Gatot Nurmantyo Duduk Bersebelahan dengan Prabowo di HUT Kopassus)

Dalam hal pembangunan, ia memilih pembangunan manusia karena Jokowi telah membangun infrastruktur.

"Yang dilakukan pemerintah, kan, pembangunan infrastruktur juga manusia. Pada saat nanti infrastruktur sudah mau selesai, maka pembangunan manusia. Itulah dalam me-manage suatu negara harus berkesinambungan," kata Gatot.

"Pertanyaannya, kan, infrastruktur. Kalau infrastruktur dilakukan Pak Jokowi, saya infrastruktur lagi, gimana ceritanya," lanjutnya.

Kompas TV Partai Gerindra masih membahas calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto di pemilu presiden tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com