Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Korban Gempa Banjarnegara, Jokowi Jelaskan Bantuan bagi Warga

Kompas.com - 23/04/2018, 16:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Senin (23/4/2018), meninjau korban gempa bumi di Desa Sidakangen, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Setelah menempuh perjalanan darat sekitar tiga jam dari Purbalingga, Jokowi beserta rombongan akhirnya tiba di lokasi pukul 15.25 WIB.

Masyarakat sudah ramai berkerumun di tepi jalan menyambut Jokowi.

(Baca juga: Sekolah Rusak Pasca-gempa Banjarnegara, Siswa SD Ujian di Tenda Darurat)

 

Pengamatan Kompas.com, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wilem Rampangilei langsung menghampiri Jokowi. Ia memberikan laporan terakhir mengenai situasi lokasi gempa.

Jokowi kemudian berjalan masuk ke SDN 01 Sidakangen. Bangunan sekolah itu dijadikan tempat pengungsi, baik bagi anak-anak, maupun bagi orang tua.

Di hadapan para pengungsi dewasa, Jokowi menjelaskan apa saja bantuan yang akan diberikan pemerintah kepada pengungsi gempa. Mulai dari uang jaminan hidup per hari per orang, hingga bantuan sewa rumah per bulan.

“Sudah tahu belum ada bantuan ini?” tanya Jokowi.

“Belum,” jawab para pengungsi.

(Baca juga: 3 Kali Gempa Susulan di Banjarnegara, Pengungsi Bertambah hingga Jatuh Sakit)

 

Jokowi kemudian meminta masyarakat untuk proaktif untuk mendapatkan bantuan tersebut.

Tidak hanya bertemu pengungsi dewasa, Jokowi kemudian mengunjungi pengungsi anak-anak yang berada dekat dengan ruangan pengungsi dewasa.

Dalam kesempatan itu, Jokowi sempat menyerahkan santunan kepada keluarga yang anggota keluarganya meninggal dunia akibat gempa. Jokowi juga membagi-bagikan buku kepada anak-anak.

(Baca juga: Gempa Susulan di Banjarnegara, Enam Pengungsi Luka)

 

Kunjungan Jokowi di lokasi pengungsian ini adalah agenda terakhir dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Banjarnegara.

Senin sore, Jokowi akan bertolak kembali ke Pangandaran untuk melanjutkan kunjungan kerja di sana, Selasa besok.

Kompas TV Warga takut kembali ke kampung halaman karena khawatir akan ada gempa susulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com