JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani didampingi Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, melakukan peninjauan langsung ke beberapa fasilitas haji di Arab Saudi, Minggu (22/4/2018) waktu setempat.
Peninjauan ini untuk memastikan kesiapan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji bagi calon jemaah haji Indonesia tahun 2018.
Mengawali kunjungan kerjanya, Menko PMK meninjau pemondokan untuk calon jemaah haji Indonesia tahun 2018 di Madinah.
Menko PMK dan rombongan tiba di pemondokan Taiba Arac Suites disambut oleh General Manager Mahmoud Khalil. Hotel Taiba Arac Suites memiliki daya tampung mencapai 3.300 orang jemaah haji.
"Pemerintah terus berupaya melayani calon jemaah haji Indonesia dengan sebaik-baiknya. Saya melihat langsung pemondokan yang disiapkan di Madinah, fasilitasnya sangat bagus dan persis di depan Masjid Nabawi,” kata Puan seperti dikutip dari Setkab.go.id, Senin (23/4/2018).
(Baca juga: Menag: Presiden Sekalipun Tidak Ada Jatah Kuota Haji)
Seluruh hotel untuk jemaah haji Indonesia di Madinah pada tahun 2018 ini, menurut Puan, seluruhnya berada di daerah Markaziah, yaitu berada di areal dekat Masjid Nabawi.
Puan berharap dengan fasilitas pemondokan yang dekat dengan Masjid Nabawi akan menambah khusyuk para calon jemaah haji Indonesia dalam melaksanakan ibadahnya.
Selepas dari Hotel Taiba, Puan dan rombongan melanjutkan peninjauan ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia. Puan melihat langsung sarana dan prasarana kesehatan yang dipersiapkan menyambut calon haji Indonesia.
"Saya minta fasilitas kesehatan Indonesia siap memberikan pelayanan yang terbaik bagi jemaah haji Indonesia. Siapkan dokter-dokter spesialis dari Indonesia," kata politisi PDI-P ini.
Dalam kesempatan itu, Puan menyoroti letak kantor kesehatan haji yang cukup jauh dari pemondokan jemaah haji Indonesia. Puan meminta agar pada musim ibadah haji berikutnya kantor kesehatan jamaah haji Indonesia berjarak lebih dekat dengan pemondokan.
Hadir juga Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Aly, Perwakilan Kantor Kesehatan Haji, Staf Teknis Urusan Haji, serta jajaran Ketua Tim Penyediaan Layanan Jemaah Haji Indonesia dan Staf KJRI Jeddah.
Rapat ini untuk memastikan kesiapan pemerintah melayani calon jemaah haji Indonesia.
(Baca juga: Mulai Tahun Ini, Calon Jemaah Haji yang Meninggal Dunia Bisa Digantikan Keluarganya)
Salah satu yang menjadi pembahasan penting adalah antrean panjang saat di imigrasi Arab Saudi. Puan meminta agar Dubes RI untuk Arab Saudi dan Kementerian Agama serta pihak terkait memperjuangkan pelayanan imigrasi khusus ke pemerintah Arab Saudi.
"Harus diupayakan permintaan pelayanan imigrasi khusus ke pemerintah Arab Saudi sehingga calon jemaah haji Indonesia tidak kelelahan sebelum menunaikan ibadahnya," kata Puan.
"Penerbangan dari Tanah Air ke Arab Saudi sudah jauh dan melelahkan, jika saat pengurusan imigrasi masih antre panjang, akan tambah melelahkan," ujar putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri ini.
Puan juga sekaligus meminta agar Dirjen Haji, Kementerian Agama bersama-sama dengan BPKH melakukan kajian kemungkinan pembangunan fasilitas hotel.
Dengan jumlah jemaah haji 221.000 orang per tahun, misalnya bisa dibangun beberapa hotel yang dapat menampung 25.000 jemaah. Di luar musim haji, hotel tersebut bisa ditawarkan kepada penyelenggara umroh.