Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

"Behind the Scene" Lobi-lobi Memasangkan Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Kompas.com - 23/04/2018, 09:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Soal pertemuan dengan Sandiaga, Romy mengatakan, Sandiaga menawarkan opsi tentang Prabowo menjadi cawapres Jokowi.

Saya sampai mengulang dua kali pertanyaan, apakah Sandiaga Uno sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilpres Gerindra mengutarakan opsi Prabowo menjadi cawapres Jokowi pada Pilpres 2019?   

Jawaban Romy selalu sama, iya!

Sebuah pernyataan yang kala saya wawancara, Jumat (20/4/2018), belum pernah diungkapkan sebelumnya kepada media lain.

Terkait pernyataan ini, politisi Gerindra ramai-ramai membantah. Wasekjen Partai Gerindra Adre Rosiade mengungkapkan bahwa pernyataan Romy hoaks!

Sementara Sandiaga Uno justru kembali buka-bukaan. Namun, menurut Sandiaga, opsi Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditawarkan oleh Romy.

Romy membantah pernyataan Sandi. Menurut dia, ia punya bukti. Ada saksi yang ikut dalam pertemuan, yaitu Ketua Majelis Pertimbangan PPP yang juga duduk menjadi anggota dewan pertimbangan Presiden, Suharso Monoarfa.

Risiko pilpres calon tunggal

Terlepas dari perdebatan itu, opsi Jokowi berpasangan dengan Prabowo mendadak semakin sering terdengar.

Apakah dua pertemuan sebelumnya, Luhut dan Wiranto, juga membuka opsi dan mengarah pada dua pasangan Jokowi–Prabowo?

Waktu yang nanti akan menjawabnya. Ada risiko nyata di depan mata. Kalau benar Jokowi berpasangan dengan Prabowo, sepertinya Pilpres 2019 akan menghadirkan calon tunggal melawan kotak kosong.

Namun, ada untungnya juga. Pasangan Jokowi-Prabowo diyakini akan meredam perpecahan akibat pilpres seperti yang terjadi pada 2014.

Ada pertanyaan lanjutan, kalau pasangan Jokowi-Prabowo menang, lantas siapa yang akan menjadi oposisi? Akankah mereka menjadi penguasa tunggal sebagaimana era Orde Baru?

Saya Aiman Witjaksono…

Salam!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com