Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen PKB: Kalau Ketum PPP Mau Jadi Cawapres Sampaikan Saja

Kompas.com - 18/04/2018, 19:39 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid menilai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy masih malu-malu untuk mendeklarasikan diri sebagai calon wakil presiden pendamping Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, semestinya Romy, sapaan Romahurmuziy, juga mendeklarasikan diri sebagai cawapres seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Kalau memang mau menjadi (cawapres) katakan saja, sampaikan saja, PKB juga ikut apresiasi. Kami juga memberikan apresiasi. Enggak usah malu-malu, harus diungkapkan," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Namun, ia memprediksi Romy tak akan berani mendeklarasikan diri sebagai cawapres. Sebab, Romy kurang percaya diri untuk mendampingi Jokowi pada pilpres mendatang.

(Baca juga: Cak Imin: PKB Resmi Dukung Jokowi-Muhaimin di Pilpres 2019)

Padahal, menurut Jazilul, sebagai politisi yang lebih muda daripada Muhaimin, semestinya Romy juga berani mendeklarasikan diri sebagai cawapres Jokowi. Terlebih, Romy merupakan ketua umum sebuah partai.

"Enggak berani Pak Romy, pasti. Sebagai anak muda sebaiknya berani ya. Cuma kurang PD. Enggak tahu saya apa yang menyebabkan itu," kata Jazilul.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3/2018). KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Sebelumnya, Romy mengatakan bahwa semua partai politik pengusung Presiden Jokowi berupaya menawarkan kadernya sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Namun, ia mengatakan PPP tak ingin menambah rumit keadaan tersebut dengan menawarkan kadernya sebagai cawapres kepada Jokowi.

Bahkan, kata Romy,PPP tetap mengusung Jokowi di Pilpres 2019 meski kadernya tak dipilih sebagai cawapres.

(Baca juga: Ketum PPP: Sudah Deklarasi Cawapres tapi Pak Jokowi Enggak Mau, Mau Apa?)

Kompas TV PDI-P mengapresiasi upaya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk didorong menjadi cawapres Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com