Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aji Chen Bromokusumo
Budayawan

Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan Fraksi PSI dan Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan

Ketika Media Sosial Menjadi “Agama” dan “Kitab Suci” Baru

Kompas.com - 17/04/2018, 09:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INDONESIA baru mengenal demokrasi yang sebenar-benarnya 20 tahun lalu, tepatnya tahun 1998 ketika terjadi pergolakan dan terjadi wolak-waliking perpolitikan Indonesia. Tahun 1999 pidato pertanggungjawaban Presiden Habibie ditolak oleh MPR/DPR, Presiden Habibie turun.

Kemudian Pemilu 1999 berlangsung dan mulailah era hobi bergaduh politik di Indonesia. PDI-P menang, namun pihak-pihak dan golongan yang tersenggol kepentingan dengan segala cara, termasuk menggunakan alasan agama untuk menyingkirkan lawan politik.

Di sinilah pertama kali agama dijadikan kemasan politik. Terbentuklah Poros Tengah dan menggeser Megawati yang sedianya menjadi presiden perempuan pertama di Indonesia ketika itu. Poros Tengah menarik Gus Dur menjadi Presiden Republik Indonesia Ke-4.

Poros Tengah salah kalkulasi dan salah prediksi, ternyata karakter Gus Dur membuat morat-marit dunia persilatan politik Indonesia ketika itu.

Baca juga : Birokrasi Zaman Now dan Open Government di Era Media Sosial

Gus Dur diturunkan karena nyaris mengeluarkan dekrit pembubaran parlemen. Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Republik Indonesia Ke-5 sekaligus menjadi presiden perempuan pertama Republik Indonesia.

Di era Megawati digodok aturan baru pemilihan presiden secara langsung untuk tahun 2004. Kita semua menyaksikan gegap gempitanya pilpres langsung pertama kali dalam sejarah Republik Indonesia.

Walaupun Demokrat bukanlah pemenang Pemilu 2004, tapi gebrakan perolehan suara partai pendatang baru sudah mengejutkan jagat politik Indonesia dan tidak menghalangi Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden Republik Indonesia Ke-6 sekaligus presiden pertama hasil pemilihan langsung.

Pilpres langsung pertama ini ada lima pasangan calon: Wiranto-Salahuddin Wahid, Megawati-Hasyim Muzadi, Amien Rais-Siswono Yudo Husodo, Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, dan Hamzah Haz-Agum Gumelar.

Di tahun 2003-2004 belum ada media sosial seperti hari ini. Yang ada maksimal blog dan beberapa situs pertemanan ‘tradisional’ era pra-Facebook dan juga beberapa chatroom (MSN, Yahoo Messenger, ICQ, mIRC).

Kehebohan gegap gempita pemilihan presiden langsung pertama kali di Indonesia hanya bisa kita ikuti di media massa arus utama, internet masih merupakan ‘barang mewah’ hanya tersedia cukup luas di rumah-rumah dengan provider layanan internet terbatas (dial dan kemudian terdengar suara berkeciap sebelum tersambung internet), sementara platform seluler masih jarang dan sangat mahal. Tentu saja kecepatan internet ketika itu jauh jika dibandingkan sekarang.

Perlahan terjadi perubahan yang luar biasa cepat dimulai dengan masuknya Facebook ke Indonesia sekitar tahun 2007-2009, dan mulai terjangkaunya internet di platform seluler oleh masyarakat lebih luas.

Di Pemilu 2009 pemilihan presiden langsung untuk kedua kalinya, Demokrat menang dan SBY melanjutkan periode kedua pemerintahannya. Di masa ini, sudah mulai terjadi polarisasi seteru para pendukung calon presiden pilihannya karena pilihannya hanyalah tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden; SBY-Budiono, Megawati-Prabowo, JK-Wiranto, dibandingkan dengan Pilpres 2004.

Dengan hanya tiga pasangan calon otomatis para pendukungnya lebih mengerucut mendukung pasangan calon masing-masing. Namun jagat virtual belumlah segaduh hari ini. Dengan koalisi-koalisi tiga pasangan calon, kekuatan politik sebarannya lebih merata.

Pada waktu pemilihan presiden 2009 baru dimulai ‘demam’ orang Indonesia berinteraksi dengan yang disebut BBM – BlackBerry Messenger. Saat ini baru berinteraksi, belum bersosialisasi apalagi bergedubrakan di media sosial ataupun grup seperti hari ini.

Facebook sudah ada namun hanya di laptop atau desktop (kebanyakan akses justru di kantor). Produk bergambar apel kroak, iPhone, masih di generasi awal-awal dan merupakan barang papan atas yang tidak semua orang sanggup membelinya dan di masa itu masih kalah jauh dengan demam BlackBerry.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com