Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Di Balik Pertemuan Luhut dan Prabowo

Kompas.com - 16/04/2018, 10:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Meskipun patut dicermati, kesiapsediaan Prabowo menerima mandat partai belum dimengerti sebagai deklarasi untuk maju dalam Pilpres 2019.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan, deklarasi membutuhkan sosok cawapres yang akan mendampingi Prabowo.

Selain bersama PKS, menurut Arief, ada partai lain yang akan bergabung yang ia sebut sebagai partai berwarna hijau.

Apakah itu PKB atau PPP? Arief tidak bersedia menyebutkan. Namun, jika dilihat peluangnya, PKB punya peluang besar untuk merapat ke kubu Prabowo.

Arief tidak membantah atau mengiyakan kemungkinan tersebut.

Ramalan intelijen politik

Ada analisis menarik soal pencapresan Prabowo. Pakar intelijen Marsekal Muda Purnawirawan Prayitno Ramelan mengungkapkan, ada kemungkinan Prabowo batal nyapres.

Prayitno adalah mantan prajurit TNI yang banyak menghabiskan kariernya di dunia intelijen TNI Angkatan Udara dan lingkungan Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI.

Menurut Ramelan, Prabowo adalah orang intelijen. Ia pasti menghitung dengan cermat soal logistik dan kondisi politik dukungan kepadanya.

Analisis Prayitno, Prabowo justru berpeluang besar menjadi seorang patron dan memberikan mandatnya kepada juniornya sesama TNI.

Yang paling mungkin secara elektabilitas dan kemampuan penggalangan massa adalah Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Lalu siapa pasangannya?

Prayitno menunjuk sosok Anies untuk mendampingi Gatot. Menurutnya, Anies memiliki massa pendukung.

Dua sosok ini, menurut Prayitno, layak untuk diajukan oleh Gerindra, PKS, partai lain yang bergabung dalam koalisi Gerindra.

Ia berpendapat, kontestasi Pilpres 2019 akan ditentukan oleh para pemilih muda, produktif, dan Islam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com