Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasikan Dukungan, Pro-1 Belum Komunikasi dengan Gatot dan Muhaimin

Kompas.com - 14/04/2018, 20:14 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pro-1 Jawa Barat Arisman mengaku belum menjalin komunikasi terkait deklarasi pasangan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, sebagai calon presiden dan calon presiden.

Menurut dia, dukungan tersebut murni suara rakyat yang ingin adanya perubahan bagi Indonesia dalam Pilpres 2019.

"Belum pernah (berkomunikasi). Tapi kami meyakini Gatot dan Muhaimin bisa menyalurkan aspirasi kami. Kami yakin," ujar Arisman di Jakarta, Sabtu (14/4/2018).

Arisman mengatakan, kemungkinan Pro-1 akan berkomunikasi dengan Gatot dan Muhaimin dalam waktu dekat. Pro-1 mendorong Gatot dan Muhaimin menjalankan program jaminan sosial terpadu. Program tersebut, kata dia, akan sangat berguna bagi generasi muda karena menhatir jaminan hari tua.

Baca juga : Kelompok Pro-1 Deklarasikan Gatot Nurmantyo-Cak Imin untuk Pilpres 2019

"Untuk generasi kita, program ini harus diperjuangkan. Akan menjadi daya tarik masyarakat," kata Arisman.

Meski belum bertemu dan berkomunikasi soal program itu, Arisman yakin Gatot dan Muhaimin bisa menerapkannya jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden. Ia menilai Gatot lebih terbuka dan bisa menampung aspirasi maayarakat.

"Dibanding sengan Jokowi, ini lebih ideal. Kombinasi agamis dan relijius, generasi tua dan milenial, ada semangat baru dan program baru," kata Arisman.

Arisman mengataman, program ersebut nantinya tak hanya harus diusung Gatot dan Muhaimin, tapi juga partai-partai pendukungnya. Jika partai mendorong program jaminan sosial terpadu, Arisman meyakini elektabilitas partai akan melejit dan ini berguna dalam Pemilihan Legislatif 2019.

"Oleh karena itu kami meminta Gatot dan Muhaimin senagai capres dan cawapres yang ideal bagi kami untuk mendorong program jaminan sosial terpadu," kata Arisman.

Kompas TV Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo terus menata langkah menuju arena Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com