Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Miskomunikasi, Pemerintah Terus Perbaiki Hubungan dengan Buruh

Kompas.com - 06/04/2018, 07:11 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengakui masih banyak persoalan terkait dengan peningkatan kualitas hidup buruh.

Puan menilai, persoalan tersebut harus diselesaikan secara terintegrasi dan terkoordinasi

"Banyak hal yang sering jadi permasalahan yang diakibatkan oleh terjadinya miskomunikasi antara pemerintah dan buruh," ujar Puan dalam sambutannya pada Kongres VI Serikat Buruh Sejahtera Indonesia di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Menurut dia, pemerintah terus mendorong kementerian dan lembaga terkait ketenagakerjaan untuk aktif dalam menampung dan menuntaskan berbagai aspirasi yang disampaikan oleh buruh.

"Hal ini agar tidak terjadi miskomunikasi yang bisa menimbulkan gejolak-gejolak yang tentu saja tidak diperlukan," kata dia.

(Baca juga: Konfederasi KASBI Anggap Buruh hanya Dijadikan Alat untuk Merebut Kekuasaan)

Puan juga menegaskan bahwa kualitas buruh akan menentukan produktivitas dan daya saing dari suatu komoditas. Apabila suatu komoditas tidak dapat bersaing di pasar, maka akan berdampak buruk pada pekerjaan buruh dan perekonomian nasional.

"Jadi ini penting untuk kita bersama-sama melakukan evaluasi dan tentu otokritik yang baik untuk membangun bangsa ke depan," kata dia.

Selain itu, peningkatan kualitas buruh sebagai tenaga kerja juga harus ditingkatkan. Menurut dia, berbagai pembangunan infrastruktur yang telah dibuat oleh pemerintah harus dirawat dan dimanfaatkan oleh sumber daya manusia yang berkualitas.

"Dalam infrastruktur tentu saja membutuhkan perawatan dan pelayanan. Yang akan mengurus ya tenaga kerja, untuk mengurus pelabuhan, bandara dan sebagainya," kata Puan.

Puan menilai, pemerintah juga perlu mengembangkan sumber daya manusia yang mumpuni untuk memaksimalkan berbagai infrastruktur yang akan dibangun pada periode berikutnya.

"Kita itu membutuhkan tenaga kerja yang cukup mumpuni untuk bisa bergotong-royong menjaga seluruh infrastruktur yang sudah ada maupun yang akan dibangun pada periode berikutnya," kata Puan.

(Baca juga: Pada 2017, Lebih dari 25.000 Buruh Pabrik di Karawang Diberhentikan)

Pemerintah, kata Puan, juga akan terus mendorong sertifikasi kemampuan tenaga kerja agar bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

Selain itu, pemerintah juga terus melakukan penyelarasan kemampuan tenaga kerja dengan kebutuhan industri. Ia mencontohkan, salah satu program yang dikembangkan adalah peningkatan kemampuan siswa sekolah kejuruan.

"Harus ada sinergi antara industri dan tenaga kerja. Kerja sama industri dan SMK saja saat ini telah menjangkau 1537 SMK dan 558 industri," kata dia.

Puan berharap berbagai program kerja yang telah dijalankan di periode ini, bisa dilanjutkan secara berkesinambungan di periode berikutnya.

Kompas TV Pendampingan oleh KJRI Jeddah baru ia peroleh pada November 2008 setelah dijatuhi hukuman mati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com