JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyambut positif usulan dari anggota HIPMI se-Indonesia untuk dilibatkan dalam proyek infrastruktur di daerah.
Presiden menegaskan, pengusaha lokal memang seharusnya dilibatkan dalam pembangunan di daerahnya masing-masing.
"Harus. Bukan setuju lagi. Harus," ujar Jokowi usai menerima anggota HIPMI di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Apalagi, proyek infrastruktur pemerintah pusat di daerah ada banyak. Semestinya, kementerian tidak hanya menggunakan subkontraktor dari luar, namun juga dari pengusaha setempat.
Baca juga : Kepada Jokowi, HIPMI Minta Dilibatkan dalam Proyek Infrastruktur Daerah
"Yang gede-gede kan banyak. Jalan tol itu yang banyak di BUMN. Kemudian bendungan itu dari PU-PERA. Tapi kok yang banyak mengerjakan, banyak dari BUMN? Ada lagi perluasan atau pembangunan airport, pelabuhan," ujar Presiden.
"Sekali lagi, memang harus melibatkan pengusaha lokal, pengusaha daerah. Terutama yang muda-muda," lanjut dia.
Oleh sebab itu, Presiden akan berkomunikasi dengan sejumlah kementerian terkait apakah pengusaha lokal bisa dilibatkan dalam sejumlah proyek infrastruktur atau tidak.
Presiden sekaligus ingin mencari tahu mengapa pengusaha lokal tidak dilibatkan.
Baca juga : Hasil Utang untuk Infrastruktur Belum Tampak, Ini Kata Sri Mulyani
"Itu yang nanti akan saya lihat, kenapa tidak dilibatkan. Apakah masalah kuenya yang terlalu besar atau kemampuan dalam misalnya penyiapan peralatan beratnya, atau di sisi pengalaman kerja. Kayak pembangunan airport itu kan mesti memiliki sebuah keahlian dan pengalaman yang panjang. Pelabuhan juga sama," ujar Jokowi.
"Tetapi saya melihat kalau dari yang disampaikan adik-adik saya di HIPMI, saya kira beliau-beliau ini memiliki kemampuan ke sana. Ini mau saya lihat secara detail dengan menteri-menteri," lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo, Kamis siang, menerima 45 orang pimpinan HIPMI se-Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.
Presiden tampak didampingi Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Pada kesempatan tersebut, para pimpinan HIPMI menyampaikan keluhan dan saran kepada Presiden Jokowi.
Baca juga : Deretan Kendaraan Presiden Jokowi Saat Meresmikan Proyek Infrastruktur
Salah satunya mengenai minimnya keterlibatan pengusaha lokal dalam pengerjaan proyek-proyek infrastruktur besar.
"Ada begitu banyak proyek yang dilaksanakan di NTT. Karena di sana itu kekeringan, lalu dijawab dengan Presiden membangun tujuh bendungan," ujar salah seorang anggota HIPMI mewakili wilayah NTT, NTB dan Bali, kepada Jokowi.
"Tapi mohon maaf Pak Presiden, karena adik-adik kita ini, termasuk saya, tidak ikut serta," lanjut dia.
Oleh sebab itu, ia mengusulkan pemerintah tetap melibatkan pengusaha lokal di dalam proyek yang dikerjakan. Salah satunya yakni cara menjadikan mereka sebagai subkontraktor.