Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Proyek Infrastruktur Harus Melibatkan Pengusaha Daerah

Kompas.com - 05/04/2018, 15:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyambut positif usulan dari anggota HIPMI se-Indonesia untuk dilibatkan dalam proyek infrastruktur di daerah.

Presiden  menegaskan, pengusaha  lokal memang seharusnya dilibatkan dalam pembangunan di daerahnya masing-masing.

"Harus. Bukan setuju lagi. Harus," ujar Jokowi usai menerima anggota HIPMI di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Apalagi, proyek infrastruktur pemerintah pusat di daerah ada banyak. Semestinya, kementerian tidak hanya menggunakan subkontraktor dari luar, namun juga dari pengusaha setempat.

Baca juga : Kepada Jokowi, HIPMI Minta Dilibatkan dalam Proyek Infrastruktur Daerah

"Yang gede-gede kan banyak. Jalan tol itu yang banyak di BUMN. Kemudian bendungan itu dari PU-PERA. Tapi kok yang banyak mengerjakan, banyak dari BUMN? Ada lagi perluasan atau pembangunan  airport, pelabuhan," ujar  Presiden.

"Sekali lagi, memang harus melibatkan pengusaha lokal, pengusaha daerah. Terutama yang muda-muda," lanjut dia.

Oleh sebab itu, Presiden akan berkomunikasi dengan sejumlah kementerian terkait apakah pengusaha lokal bisa dilibatkan dalam sejumlah proyek infrastruktur atau tidak.

Presiden sekaligus ingin mencari tahu mengapa pengusaha lokal tidak dilibatkan.

Baca juga : Hasil Utang untuk Infrastruktur Belum Tampak, Ini Kata Sri Mulyani

"Itu yang nanti akan saya lihat, kenapa tidak dilibatkan. Apakah masalah kuenya yang terlalu besar atau kemampuan dalam misalnya penyiapan peralatan beratnya, atau di sisi pengalaman kerja. Kayak pembangunan airport itu kan mesti memiliki sebuah keahlian dan pengalaman yang panjang. Pelabuhan juga sama," ujar Jokowi.

"Tetapi saya melihat kalau dari yang disampaikan adik-adik saya di HIPMI, saya kira beliau-beliau ini memiliki kemampuan ke sana. Ini mau saya lihat secara detail dengan menteri-menteri," lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, Presiden  Joko Widodo, Kamis siang, menerima 45 orang pimpinan HIPMI se-Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

Presiden tampak didampingi Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Pada kesempatan tersebut, para pimpinan HIPMI menyampaikan keluhan dan saran kepada Presiden Jokowi.

Baca juga : Deretan Kendaraan Presiden Jokowi Saat Meresmikan Proyek Infrastruktur

Salah  satunya mengenai  minimnya keterlibatan pengusaha lokal dalam pengerjaan proyek-proyek infrastruktur besar.

"Ada begitu banyak proyek yang dilaksanakan di NTT. Karena di sana itu kekeringan, lalu dijawab dengan Presiden membangun tujuh bendungan," ujar salah seorang anggota HIPMI mewakili wilayah NTT, NTB dan Bali, kepada Jokowi.

"Tapi mohon maaf Pak Presiden, karena adik-adik kita ini, termasuk saya, tidak ikut serta," lanjut dia.

Oleh sebab itu, ia mengusulkan pemerintah tetap melibatkan pengusaha lokal di dalam proyek yang dikerjakan. Salah satunya yakni cara menjadikan mereka sebagai subkontraktor.

Kompas TV Hal ini disampaikan Menteri PUPR, saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan masjid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com