JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam tempo tiga hari, dua alutsista TNI mengalami gangguan hingga menimbulkan korban. Dua alutsista itu yakni akni Tank M113 milik TNI AD dan Kapal Motor Cepat (KMC) AD-16-05 milik Kodam Jaya.
Saat ditanya sikap pemerintah atas dua peristiwa itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, komitmen pemerintah untuk modernisasi alutsista TNI sudah ada.
"Enggak usah diributkan, enggak usah dimasalahkan, arah (modernisasi) itu ada," ujarnya di Jakarta, Selama (13/3/2018).
Menurut dia, sejak ia menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata RI, semangat untuk memodernisasi alutsista TNI sudah ada. Saat ini pun pemerintah terus melakukan hal tersebut.
Baca juga : Keceriaan Anak-anak PAUD Menaiki Tank Berujung Duka...
Namun, menurut Wiranto, modernisasi tidak bisa dilakukan sekaligus. Sebab, banyak hal yang perlu dipertimbangkan, salah satunya yakni ketersediaan anggaran yang besar.
Saat ini, ucap dia, Presiden Jokowi mencoba untuk mengalokasikan anggaran di APBN dengan porsi yang sesuai. Hal ini dinilai penting agar semua sektor bisa dibangun, tidak hanya alutsista.
"Presiden sekarang ini mencoba untuk melakukan langkah-langkah yang adil dan bijak agar di satu sisi kita bisa memodernisasikan alutsista kita dan di sisi lain tidak merugikan pembangunan misalnya infrastuktur, pembangunan ekonomi nasional," kata dia.
Baca juga : Kronologi Tenggelamnya Kapal Milik Kodam Jaya di Kepulauan Seribu
"Itu semuanya kan butuh kebijakan kebijakan tetapi untuk modernisasi alutsista, itu menjadi tujuan dari negara untuk dilakukan," sambung Wiranto.
Sebelumnya, satu unit tank M113 milik TNI AD tenggelam di Sungai Bogowonto, Purworejo, Sabtu (10/3/2018). Kendaraan tempur tersebut menangkut siswa PAUD dalam rangka outbond.
Tiga hari berselang yakni pada Senin (12/3/2018), Kapal Motor Cepat (KMC) AD-16-05 milik Kodam Jaya yang mengangkut 65 prajurit tenggelam di Kepulauan Seribu.