Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahfud MD Hadapi Serangan "Haters" di Media Sosial

Kompas.com - 05/04/2018, 08:39 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar hukum tata negara Mahfud MD memang cukup populer di media sosial Twitter. Akun Mahfud @mohmahfudmd juga rajin berkicau, menanggapi situasi terkini dan juga membalas tweet yang ditujukan kepadanya.

Dari tweet yang masuk dari pengikut maupun non pengikutnya, tidak semuanya berkenan di hati.

Mahfud mengatakan, ada sejumlah akun yang menyerang dan menjelek-jelekkan dirinya atas sikapnya itu.

Salah satunya, tweet soal pernyataan Mahfud dalam tayangan langsung di salah satu stasiun TV. Saat itu, Mahfud percaya sepenuhnya pada polisi soal aktivitas Muslim Cyber Army. Setelah itu, di dunia maya, Mahfud mendapat kecaman.

"Akun ini bilang, sekelas Mahfud kok percaya polisi. Dia juga bilang pakai kata 'tolol'," ujar Mahfud dalam diskusi di Jakarta, Rabu (4/4/2018).

(Baca juga: Mahfud MD Minta Polisi Jangan Takut Ungkap Kasus Muslim Cyber Army)

Mahfud pun membalas tweet tersebut dengan nada mengancam. Ia membalas, "Besok lusa saya laporkan kamu ke polisi. Ini melanggar 4 pasal dlm KUHP. Siap-siap Kamis. Kalau besok pagi saya masih ada rapat," kicau Mahfud.

Beberapa waktu berselang, kata Mahfud, tweet orang yang menyerang Mahfud sudah hilang. Rupanya, pemilik akun itu sudah menghapusnya. Padahal, kata Mahfud, kicauan balasannya itu hanya menggertak.

"Saya tidak niat mau lapor beneran. Gertak saja. Ngapain. Orang besok lusa saya mau rapat," kata Mahfud.

Setelah Mahfud menelusuri, ternyata pemilik akun itu sudah banyak yang melaporkan ke polisi. Ia kemudian menyebutkan salah satu nomor laporan polisi yang dikeluarkan pada Oktober 2017 di mana pelapor adalah pengacara.

Namun, Mahfud enggan menambah pusing polisi dengan laporan yang sama. Sebab, ia menganggap hal ini kasus kecil. Justru, Mahfud menilai akun tersebut hanya menumpang tenar di akun Twitternya.

"Dia memancing saya marah supaya saya respons. Nanti kan dibaca dua jutaan follower saya. Ingin menebeng saya," kata Mahfud.

(Baca juga: Mahfud MD: Saya Tidak Aktif Bukan Berarti Tidak Mau Jadi Cawapres)

Tak jarang Mahfud juga memblokir akun-akun yang men-tweet hal yang tidak baik kepadanya.

"Hari ini saya blokir banyak orang," tutur Mahfud.

Misalnya, kata dia, cukup banyak yang meminta responsnya soal puisi Sukmawati Soekarnoputri. Atas puisi tersebut, banyak masyarakat yang melaporkan Sukmawati ke polisi.

Mahfud merespons dengan datar bahwa ia belum membaca puisi itu. Setelah itu, Mahfud malah diserang karena dianggap membela dan cari aman. Bahkan, sikap itu dikaitkan dengan isu dirinya akan dijadikan calon wakil presiden. Jika mau, bisa saja ia melapor ke polisi.

"Kayaknya polisi memang perlu unit baru buat nanganin yang kecil-kecil beginilah," kata Mahfud.

Kompas TV Mahfud MD mengatakan tidak akan menawarkan diri untuk menjadi calon wakil presiden siapapun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com