JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkapkan bahwa partainya bersikap terbuka jika mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengajukan diri sebagai calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Gatot Nurmantyo telah memasuki masa pensiun pada Sabtu (31/3/2018) dan terbuka kesempatan untuk terjun ke dunia politik.
"Iya, pokoknya kalau sudah purnatugas itu sangat terbuka. Untuk kader dan sebagainya, saya kira welcome (terbuka) saja," ujar Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Meski demikian, lanjut Fadli, Gatot belum menyatakan kesediannya bergabung dengan Partai Gerindra.
(Baca juga: Menanti Langkah Politik Gatot Nurmantyo Setelah Resmi Pensiun...)
Namun, tidak menutup kemungkinan Partai Gerindra akan menerima Gatot jika berniat bergabung dan sejalan dengan cita-cita perjuangan partai.
"Kalau dalam masa purnatugas ini ada satu keinginan dan sebagainya itu tergantung beliau. Nah, kalau dari Partai Gerindra kan jelas, siapa pun yang mau bergabung dan sejalan dengan platform perjuangan gerindra pasti welcome, termasuk Pak Gatot," ucap Fadli Zon.
Fadli mengatakan, saat ini Partai Gerindra belum memutuskan siapa figur yang akan menjadi cawapres Prabowo.
Selain itu, nama-nama kandidat yang muncul juga masih harus didiskusikan dengan partai calon koalisi, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Pasti mempertimbangkan segala faktor, termasuk elektabilitas, kapabilitas, kapasitas, dan lain-lain," kata Fadli.
Saat ditanya apakah ada kemungkinan Prabowo akan memutuskan untuk tidak maju dan mendorong nama lain sebagai capres, Fadli membantah.
Menurut Fadli, keputusan Prabowo terkait pencalonan akan sejalan dengan keinginan seluruh kader partai.
"Kalau cawapres, kami nanti akan diskusikan dengan calon mitra partai koalisi. Jadi, siapa pun yang kami putuskan, ya, kami terima. Namun, untuk urusan calon presiden, kami akan mendukung Pak Prabowo," kata Wakil Ketua DPR itu.
(Baca juga: Gatot Nurmantyo: Mulai Hari Ini, Saya Punya Hak Memilih dan Dipilih)
Belakangan nama Gatot disebut-sebut sebagai calon kuat pendamping Prabowo. Mantan Kepala Staf TNI AD itu juga diberitakan pernah bertemu Prabowo.
Setelah pensiun, Gatot menyatakan akan tetap mengabdi kepada negara di bidang yang lain.
Saat ini, sebagai purnawirawan, Gatot memiliki kesempatan yang sama dengan warga sipil lainnya. Karena itu, ia menyatakan, banyak bidang pengabdian baginya selepas pensiun yang bisa dikerjakan.
"Mulai hari ini saya memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai anak bangsa, anggota masyarakat sipil, dan warga negara RI lainnya, termasuk memiliki hak memilih dan hak dipilih saat pemilu mendatang,” kata Gatot melalui keterangan tertulis, Minggu (1/4/2018).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.