Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koper Mencurigakan di Depan Gedung KPK Buat Geger Warga

Kompas.com - 22/03/2018, 17:08 WIB
Robertus Belarminus,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah koper mencurigakan sempat membuat geger warga di sekitar gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/3/2018) sekitar pukul 16.00 WIB.

Koper yang belum diketahui pemiliknya itu berada di depan gedung KPK, diletakkan persis di bawah pohon yang tak jauh dari sebuah pos keamanan. Posisinya berada di jalur keluarnya kendaraan dari dalam gedung KPK.

Pantauan Kompas.com, koper mencurigakan itu berwarna hitam. Terlihat tas koper itu berukurang kecil, dengan merek Polo Hunter.

Kejadian ini membuat sejumlah petugas kepolisian, termasuk seorang anggota TNI AD mendatangi lokasi. Para petugas ojek online yang sedang menunggu di sekitar KPK juga ikut melihat temuan ini karena penasaran.

(Baca juga: Tas Mencurigakan di Depan Mapolda Metro Milik WN Malaysia)

Setelah beberapa saat, petugas keamanan KPK mendapat laporan bahwa tas tersebut milik tamu yang tertinggal. Informasi ini akhirnya diberitahukan kepada kepolisian yang datang ke lokasi.

"Setelah ada info sekuriti (KPK) ada tas mencurigakan, kami datang. Dan baru saja, ada konfirmasi pemilik yang merasa ketinggalan tas," kata Kepala Unit Binmas Polsek Setiabudi, Kompol Bambang Handoko, di depan gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis sore.

Pemilik tas, lanjut Bambang, tak sengaja meninggalkan tasnya di depan KPK. Sang pemilik yang disebut menumpang taksi online dan sudah berada di bandara, kini kembali lagi ke KPK untuk mengambil tasnya.

"Sedang menuju kemari dari arah bandara," ujar Bambang.

Setelah ada kejelasan mengenai tas itu, pihak Gegana tidak sampai dipanggil.

Hingga pukul 16.55 WIB, petugas polisi masih berjaga-jaga, karena pemilik tas belum juga tiba. Tas tersebut masih dibiarkan berada di bawah pohon.

Kompas TV Sebuah tas mencurigakan ditemukan petugas di jalan raya di depan Mapolres Poso, Sulawesi Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com