Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons PAN atas Kegeraman Luhut Pandjaitan

Kompas.com - 20/03/2018, 11:50 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Wibowo, menyesalkan sikap Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang mengancam akan membongkar dosa tokoh senior yang dinilainya asal-asalan mengkritik pemerintah.

Menurut Drajad, pernyataan Luhut itu menjadi tendensi buruk bagi pemerintahan Jokowi.  

"Mengapa? Sebab, bisa dipakai sebagai pembenaran bahwa pemerintahan Jokowi terkesan senang mencari kesalahan dari pihak yang berbeda pandangan dan atau berseberangan," kata Drajad lewat pesan singkat, Selasa (20/3/2018).

(Baca juga: Geram, Luhut Ancam Bongkar Dosa Orang yang Asal Kritik Pemerintah)

"Selain itu, menimbulkan kesan bahwa pemerintah juga suka main ancam dan tidak ragu memakai segala cara untuk membalas dendam," katanya.

Meski Luhut tak menyebut siapa tokoh senior yang dimaksud, Drajad meyakini bahwa pernyataan Luhut itu mengarah kepada Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Sebab, Luhut menyinggung mengenai tokoh senior yang mengkritik program Jokowi bagi-bagi sertifikat tanah.

Sementara sehari sebelum pernyataan Luhut, Amien Rais mengkritik aksi bagi-bagi sertifikat tanah yang dilakukan Jokowi itu sebagai pembohongan.

"Reaksi Pak Luhut terhadap kritik Pak Amien menunjukkan bahwa ada personel-personel kunci dalam pemerintahan Presiden Jokowi yang anti-kritik," kata Drajad.

Menurut Drajad, pernyataan Luhut itu membuatnya menjadi bertanya-tanya.

"Saya jadi bertanya-tanya, jangan-jangan perpecahan di Golkar dan PPP dulu juga karena pendekatan cari-cari kesalahan dan balas dendam," ucapnya.

(Baca juga: PAN, Amien Rais, dan Kiprahnya sejak Era Reformasi)

"Jangan-jangan kasus yang menimpa sebagian ulama, bahkan hingga ada yang wafat, juga karena hal yang sama? Masih banyak jangan-jangan yang lainnya," tambahnya.

Drajad pun memastikan PAN tidak tinggal diam jika dalam waktu dekat terjadi sesuatu terhadap Amien Rais.

"Yang jelas, kalau sampai nanti terjadi apa-apa terhadap Pak Amien, PAN punya bukti kuat untuk menuding siapa auktor intelektualisnya," ucap Drajad.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan geram dengan orang-orang yang dianggapnya asal-asalan dalam mengkritik pemerintah.

Kegeraman Luhut tersebut ia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam seminar nasional "Kebijakan dan Koordinasi Bidang Maritim untuk Kesejahteraan Nelayan" di gedung BPK, Senin (19/3/2018).

Awalnya, Luhut bicara panjang lebar soal hal-hal yang sudah dilakukan pemerintah, khususnya di bidang kemaritiman. Setelah memberi pemaparan selama 16 menit, ia pun mengungkapkan bahwa pemerintah terbuka dengan kritik dan masukan yang membangun.

(Baca juga: Luhut: Kalau Angkutan Online dan Non-online Masih Ribut, Totok Aja Kepalanya)

Hanya saja, Luhut meminta agar kritik itu tidak disampaikan secara asal-asalan. Ia lalu menyinggung soal adanya tokoh senior yang menyebut program pembagian sertifikat Jokowi membohongi rakyat.

"Kalau ada senior bilang bahwa ngasih sertifikat itu ngibulin rakyat, apanya yang ngibulin. Dari dulu juga ada pembagian sertifikat, tetapi prosesnya panjang, lama, dan sedikit. Sekarang prosesnya cepat dan banyak. Lha, salahnya di mana," kata Luhut.

Luhut pun mengancam akan membongkar dosa-dosa orang yang asal-asalan mengkritik pemerintah. Luhut menyebut, orang-orang tersebut punya banyak dosa di masa lalu.

"Jangan asal kritik saja. Saya tahu track record-mu, kok. Background saya spion juga," kata purnawirawan jenderal TNI ini.

"Kalau kau merasa paling bersih, kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga, kok. Sudahlah, diam sajalah. Jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu, memang kamu siapa?" tambahnya.

Kompas TV Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berharap gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang baru dilantik segera membahas reklamasi pantai Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com