Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ingrid kepada saya, awal Januari lalu Pak Habibie merasakan ada yang kurang nyaman, semacam sesak napas.
Atas inisitiaf sendiri, Pak Habibie segera memeriksakan diri ke klinik tersebut. Setelah dicek dan dinyatakan tidak begitu mengkhawatirkan, akhirnya Pak Habibie pulang.
Diam-diam Ingrid mencoba mencari tahu lebih detail tentang keluhan Pak Habibie. Ingrid dengan intuisinya menyatakan, ada masalah pada katup jantung Pak Habibie sehingga tidak bekerja maksimal. Juga karena faktor usia.
Ingrid menyarankan agar Pak Habibie melakukan pemeriksaan kembali ke klinik tersebut. Namun, Ingrid berpesan kepada Pak Habibie, jika ditanya oleh dokter klinik kenapa datang lagi untuk periksa, agar tidak menyebut bahwa ini saran Ingrid. Maklum, Ingrid masih berstatus mahasiswi kedokteran.
Singkat cerita, Pak Habibie kembali berkunjung ke klinik tersebut untuk pemeriksaan kembali. Di situlah kemudian oleh dokter klinik ditemukan adanya pelemahan pada katup jantung dan penumpukan air pada paru-paru Pak Habibie yang terbilang serius.
Aksi cepat pengobatan dan tanggap dari klinik pun akhirnya membuat Pak Habibie merasa lebih baik hingga hari ini.
Dalam perbincangan yang hampir dua jam itu, Pak Habibie banyak berkisah kepada saya tentang gagasan transportasi udara Indonesia. Juga visi dirgantara Indonesia.
Yang membuat saya dan istri terharu adalah, meski dalam perawatan, Pak Habibie masih tetap menggebu-gebu dalam menyampaikan nasihat-nasihatnya.
Beliau mengatakan bahwa pembangunan di Indonesia harus berkesinambungan. Karya harus terus-menerus ditebarkan untuk rakyat.
"Yuddy, kamu masih muda, kamu bantu Presiden Jokowi, kamu itu kader saya," kata beliau.
Kepada istri saya pun, Pak Habibie berpesan agar menjaga suami terus menerus. "48 tahun Ibu Aniun mendampingi dan menjaga saya," tambah Pak Habibie.
Perbincangan saya dengan Pak Habibie, akhirnya kami sudahi saat tim dokter fisioterapi memasuki ruangan. Meski Pak Habibie masih tetap bersemangat berbincang, saya pun izin pamit.
Sebelumnya, saya tanya ke Ingrid yang menjaga Pak Habibie, apa yang biasanya dilakukan setelah selesai fisioterapi. Ingrid bilang, biasanya Pak Habibie istirahat tidur.
Sebelum menjabat erat tangannya, saya juga menyampaikan salam hormat dari Pak Jusuf Kalla. Saat akan meninggalkan Kiev, saya memang bertelepon langsung ke Wapres dan menyampaikan akan berkunjung ke Pak Habibie.
Sebagai Duta Besar, selain bersurat resmi, saya juga mengirim pesan singkat ke Ibu Menlu meminta izin akan bersilaturahim dengan Pak Habibie.
Baik Pak JK maupun Ibu Menlu, keduanya menitip salam doa kepada Pak Habibie agar kiranya segera pulih kembali.
"Ya, kemarin adiknya Pak JK, Halim Kalla, sudah juga ke sini ketemu saya," ujar Pak Habibie.
Di luar, udara Starnberg teramat bersahabat. Senang, bahagia muncul karena menyaksikan kesehatan tokoh bangsa itu semakin membaik.
Kami melangkah mengitari Starnberg Lake. Seekor angsa putih berenang bahagia menonton kami bertiga berjalan santai.
Kiev 12 Maret 2018
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.