Fadli memastikan, Partai Gerindra masih solid untuk memajukan ketua umumnya, Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Sementara untuk wakilnya akan dibicarakan bersama-sama PKS sebagai rekan koalisi.
"Capresnya Pak Prabowo. Cawapres, kami duduk bersama-sama," ujarnya.
PKS sendiri sebelumnya sudah mendeklarasikan sembilan tokoh partainya untuk menjadi capres atau cawapres di 2019.
Para bakal capres/cawapres jagoan PKS itu ialah Hidayat Nur Wahid, Ahmad Heryawan, Irwan Prayitno, Salim Segaf Aljufri, Sohibul Iman, Anis Matta, Tifatul Sembiring, dan Al Muzamil Yusuf dan Mardani Ali Sera.
Mardani berharap, salah satu dari sembilan nama itu bisa menjadi cawapres bagi Prabowo.
"Harapan kami (kader PKS jadi cawapres Prabowo)," ucap Mardani.
Saat ini Partai Gerindra memiliki 73 kursi dan PKS memiliki 40 kursi di parlemen. Dengan total 113 kursi, maka Prabowo telah mengantongi 20,17 persen atau memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden.
(Baca juga: Gerindra: Berapapun Porosnya Kami Hargai, Kami Hanya Peduli Prabowo Capres)
Poros ketiga kemungkinan terdiri dari Partai Demokrat, PKB, dan PAN. Dua partai yang disebut terakhir sebenarnya saat ini adalah pendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
PKB yang mendukung Jokowi-JK sejak Pilpres 2014 memiliki tiga kader di kabinet kerja. Sementara PAN yang bergabung belakangan punya satu kader di kabinet.
Namun, kedua parpol ini sama-sama belum mendeklarasikan dukungan ke Jokowi untuk Pilpres 2019. Bahkan, PAN kerap kali mengambil kebijakan yang berseberangan dengan pemerintah.
Kedua parpol ini juga sama-sama berambisi mengusung ketua umumnya sebagai capres atau cawapres.
Sementara, Partai Demokrat sejak awal pemerintahan Jokowi-JK, menempatkan diri sebagai partai penyeimbang. Belakangan, partai berlambang mercy ini gencar menjagokan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai capres 2019.
Pada Kamis kemarin, ketiga elite parpol ini bertemu untuk mematangkan pembentukan poros ketiga di luar koalisi Jokowi dan Prabowo.