Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Ingin Bawa Kepentingan Perempuan di Parlemen pada Pileg 2019

Kompas.com - 08/03/2018, 20:58 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendahara Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Suci Mayang Sari ingin PSI membawa kepentingan-kepentingan perempuan dalam Pemilihan Legislatif 2019. Suci melihat selama ini keterwakilan perempuan di parlemen terbilang masih rendah dan menggagalkan masuknya kepentingan perempuan dalam perumusan kebijakan.

"Keterwakilan perempuan di parlemen belum pernah mencapai 30 persen. Jadi selama satu dekade ini belum pernah ada capaian 30 persen," kata Suci di DPP PSI, Jakarta, Kamis (18/3/2018).

Suci menuturkan bahwa meskipun ada regulasi untuk menyediakan 30 persen keterwakilan perempuan tetap tidak menimbulkan efek yang signifikan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan.

"Partai paling rendah (keterwakilan perempuan di parlemen) itu PKS, Hanura dan Nasdem, sementara. PDI-P memiliki persentase paling banyak 21 persen. Total perempuan di parlemen sekarang itu hanya ada 97 orang," ujarnya.

Baca juga : Verifikasi Faktual, PKPI Terganjal Syarat Keterwakilan Perempuan

Komposisi Itu hanya 17,5 persen dari total keseluruhan anggota parlemen yang mencapai 560 anggota. Sehingga, menunjukkan bahwa keterwakilan 30 persen perempuan di parlemen belum tercapai.

Suci optimistis dengan keterwakilan perempuan di partai mencapai angka 66 persen, PSI mampu memperjuangkan kepentingan perempuan serta menciptakan kebijakan berbasis perspektif gender.

"PSI harus mengusahakan ada keterwakilan perempuan di politik baik dari segi kuantitas dan kualitas. Dan ada perspektif gender dalam perumusan kebijakan," pungkasnya.

Seperti yang diketahui, PSI harus bekerja ekstra keras dalam merekrut lebih banyak lagi caleg perempuan untuk berkompetisi pada Pileg 2019. Pasalnya, per 12 Desember 2017, peserta perempuan yang mengikuti rekrutmen terbuka bakal calon anggota legislatif PSI hanya 69 orang atau sekitar enam persen dari total jumlah pendaftar sebanyak 1.155 orang.

Baca juga : Ini Usul ke KPU agar Keterwakilan Perempuan pada Pemilu 2019 Meningkat

Minimnya minat perempuan dalam mengikuti seleksi terbuka bakal caleg PSI ini pun menjadi perhatian panelis independen, Marie Elka Pangestu.

"Kami masih perlu calon perempuan. Ini masih sangat kurang. Kita ingin minimal sepertiga. Kalau bisa 50 persen Alhamdulillah. Tapi sepertiganya sudah bagus," kata mantan Menteri Pariwisata itu di Kantor DPP PSI, Jakarta, Sabtu (16/12/2017).

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni juga mengakui hal tersebut memang menjadi tantangan utama. Sehingga PSI perlu lebih aktif meningkatkan partisipasi perempuan.

"Partisipasi perempuan di politik masih sangat rendah. Kami akan menjemput bola, mengajak perempuan Indonesia untuk berpartisipasi dalam politik," kata dia.

Partisipasi yang dia maksud bukan hanya secara pasif atau memberikan suara pada saat pemilu. Lebih dari itu, Antoni menuturkan partainya ingin agar lebih banyak perempuan ikut menjadi perumus kebijakan.

Kompas TV Sekjen PSI Raja Juli Antoni menyatakan masuknya Pollycarpus ke Partai Berkarya merupakan hak politik Pollycarpus yang dilindungi undang-undang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com