Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

First Travel Pernah Adukan Keterlambatan Keberangkatan Calon Jamaah ke Kemenag dan OJK

Kompas.com - 07/03/2018, 17:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Direktur First Travel Anniesa Hasibuan mengatakan, dirinya pernah mengadukan keterlambatan keberangkatan calon jemaah umrah ke Kementerian Agama dan Otoritas Jasa Keuangan. First Travel, kata dia, menyampaikan hal itu saat diundang ke Kementerian Agama pada Juli 2017.

"Terjadinya penundaan keberangkatan ini sudah kami adukan ke Kemenag dan OJK," ujar Anniesa dalam sidang di Pengadilan Negeri Depok, Rabu (7/3/2018).

Dalam pertemuan itu, disepakati bahwa First Travel akan memberangkatkan puluhan ribu jemaah itu mulai November 2017. Soal komitmen itu juga sudah disampaikan kepada para agen. Saat itu, Anniesa masih meyakinkan mereka bahwa calon jemaah pasti akan berangkat.

"Saat itu juga manajemen jelaskan bahwa ada kesepakatan perjanjian," kata Anniesa.

Baca juga : Upaya Penebusan Dosa Bos First Travel kepada Calon Jemaah Umrah...

Kemudian, dilakulan pertemuan di butik Anniesa di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Anniesa mengatakan, saat itu para agen menanyakan langsung alasan First Travel tak kunjung memberangkatkan calon jemaah.

Para agen, kata dia, menyatakan bahwa mereka bersedia membantunya mengatasi masalah itu.

"Mereka datang ke butik dengan iming-iming bisa membantu kalau ada kendala," kata Anniesa.

Akhirnya, Anniesa menyampaikan bahwa First Travel perlu uang cukup besar untuk biaya sewa pesawat. Ia juga meminta kepada agen untuk mencari investor. Namun, para agen tidak bisa menyanggupi permintaan itu. Salah satu yang hadir di sana adalah agen bernama Siti Rubiatu.

Baca juga : Bos First Travel Pakai Uang Calon Jemaah Umrah Rp 8,6 Miliar untuk Jalan-jalan ke Eropa

"Memang diberitahukan akan berangkat November dan dijelaskan setelah pertemuan dengan Kemenag dan OJK. Tapi kan setelah itu..." Siti tak melanjutkan ucapannya saat bersaksi di pengadilan.

Pada akhirnya, janji itu kembali tidak bisa direalisasikan karena Anniesa, Andika, dan Kiki sudah terlebih dulu ditangkap polisi pada Agustus 2017.

Ketiga bos First Travel didakwa melakukan penipuan atau penggelapan dana perjalanan umrah 63.310 calon jemaah. Mereka diduga menggunakan dana calon jemaah sebesar Rp 905 miliar untuk kepentingan pribadi.

First Travel menawarkan paket promo umrah murah seharga Rp 14,3 juta. Mereka menjanjikan calon jamaah akan diberangkatkan satu tahun setelah pembayaran dilunasi.

Namun, pada kenyataannya, hingga dua tahun berlalu para korban tak kunjung diberangkatkan.

Kompas TV Andika dan Anniesa didakwa membelanjakan uang jemaah untuk keperluan pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com