Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Australia Bertemu Jokowi, Menlu Retno Bantah Bahas Ba'asyir

Kompas.com - 05/03/2018, 13:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Australia Peter Craig Dutton bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (5/3/2018) pagi. Pertemuan ini merupakan agenda internal Presiden Jokowi.

Kepada wartawan setelah pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membantah kehadiran Peter ke Istana Presiden adalah melobi Presiden Jokowi untuk tidak memberikan grasi, abolisi, atau perubahan status menjadi tahanan rumah kepada narapidana kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir.

"Tidak. Ini benar-benar kunjungan kehormatan," ujar Retno.

Peter merupakan Menteri Dalam Negeri Australia yang baru menjabat. Usai dilantik, Peter memang sudah merencanakan Indonesia adalah salah satu negara yang akan dikunjunginya pertama kali.

"Jadi (pertemuan) tadi itu perkenalan sebagai Mendagri yang baru," ujar Retno.

(Baca juga: Dikunjungi Menhan, Putra Abu Bakar Ba'asyir Minta Ayahnya Dibebaskan)

Pertemuan itu sekaligus menyampaikan undangan lawatan ke Australia dari Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.

Retno memastikan, Presiden Jokowi bakal memenuhi undangan tersebut. Rencananya, Presiden Jokowi direncanakan terbang ke Australia pada 14 Maret 2018.

"Pak Presiden menyampaikan, Insya Allah akan hadir dalam pertemuan bilateral untuk sampaikan beberapa isu kepada PM Turnbull," ujar Retno.

Soal rencana apa saja yang akan dibahas Presiden Jokowi dengan PM Turnbull, Retno mengatakan, akan dibahas kembali antara dirinya dengan Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Australia merespons rencana Pemerintah Indonesia yang akan mengubah status Abu Bakar Ba'asyir menjadi tahanan rumah atas alasan kesehatan yang menurun.

"Abu Bakar Ba'asyir tidak boleh diizinkan untuk menghasut orang lain untuk melakukan serangan lainnya terhadap warga sipil yang tidak bersalah," demikian keterangan resmi Kemenlu Australia.

Kompas TV Baasyir pun meminta menjadi tahanan rumah dan dirawat oleh keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com