Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Anggap Cak Imin Layak Diperebutkan Jokowi dan Prabowo

Kompas.com - 01/03/2018, 10:28 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PKB Lukman Edy menilai ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, layak diperebutkan oleh Presiden Jokowi dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden.

Ia menilai, di samping elektabilitas Muhaimin yang cukup tinggi, munculnya populisme Islam di Indonesia juga menjadi alasan Muhaimin layak dipertimbangkan sebagai cawapres oleh Jokowi dan Prabowo.

"Ya, menurut saya, Pak Prabowo maupun Pak Jokowi termasuk mempertimbangkan dengan serius figur Cak Imin (Muhaimin). Apalagi di tengah isu populisme islam akhir-akhir ini. mengajak Cak Imin itu merupakan keuntungan sendiri," kata Lukman saat dihubungi, Rabu (28/2/2018) malam.

Baca juga : Cak Imin Akan Bertemu Prabowo, PKB Prediksi Bakal Bahas Pilpres

Ia menyatakan Cak Imin dengan latar belakang Nahdlatul Ulama (NU) yang kuat bisa menjembatani kelompok Islam dengan selainnya sehingga interaksi di antara semua golongan bisa terbangun dengan baik.

Lukman menganggap sejauh ini kehadiran Cak Imin di masyarakat mendapat apresiasi dari masyarakat. Selain terlihat dari hasil survei, Lukman menganggap hal itu juga terlihat dari penerimaan masyarakat saat Cak Imin melakukan kunjungan ke daerah.

"Mengajak Cak Imin itu merupakan keuntungan sendiri karena figur aktivis Islam kemudian figur Islam moderat itu di Cak Imin ada. Dan Cak Imin termasuk kandidat yang disorot akhir-akhir ini dengan hasil dari apresiasi masyarakat yang cukup baik terhadap Cak Imin," lanjut dia.

Kompas TV Dukungan ini berasal dari elemen masyarakat yang berada di bawah naungan Forum Nahdliyin Bersatu atau FNB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com