Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usung Muhaimin Iskandar Jadi Cawapres 2019, PKB Tunggu Muspimnas

Kompas.com - 27/02/2018, 14:00 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku siap menyodorkan nama ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, sebagai calon wakil presiden (Cawapres) 2019.

"Sangat siap," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (27/2/2018).

PKB percaya diri lantaran Muhaimin Iskandar memiliki elektabilitas cukup tinggi berdasarkan berbagai survei yang telah dilakukan.

Bahkan, berdasarkan survei Alvara Research Center, mama Muhaimin kembali yang teratas sebagai tokoh Islam yang dinilai paling layak jadi Cawapres 2019.

Selain itu, PKB juga percaya diri karena menilai ada dukungan dari masyarakat kepada Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk jadi Cawapres 2019.

(Baca juga: Hanura Jagokan Wiranto, PKB Tetap Ajukan Cak Imin Jadi Pendamping Jokowi di 2019)

 

Hal ini mengacu kepada maraknya reklame dukungan kepada Cak Imin yang berasal dari para relawan.

Meski begitu kata Daniel, PKB akan terlebih dahulu menunggu Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) sebelum memutuskan mengusung Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres 2019.

"Muspimnas sendiri baru akan dilaksanakan pada akhir Juni 2018," kata Daniel.

Nama muhaimin Iskandar sendiri menjadi salah satu nama yang muncul dalam beberapa survei nama Cawapres, bersama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gatot Nurmantyo.

Ketiganya bahkan dinilai akan bersaing ketat sebagai tokoh yang kemungkinan besar digandeng oleh para calon presiden 2019. Sebab ketiganya merupakan representasi besar.

Muhaimin Iskandar dipresentasikan sebagai tokoh Islam, AHY tokoh muda, dan Gatot Nurmantyo sebagai tokoh militer.

Kompas TV Bursa calon wakil presiden di Pilpres 2019 belum terprediksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com