Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos: Bagaimana Kita Bicara Papua kalau Tak Pernah ke Papua?

Kompas.com - 05/02/2018, 13:53 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sosial Idrus Marham sepakat dengan keinginan Presiden Joko Widodo mengirim Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) ke Asmat, Papua.

Dengan demikian, menurut dia, pengurus BEM UI bisa melihat langsung kondisi di lapangan sebelum melayangkan kritik kepada pemerintah.

"Bagaimana kita berbicara soal Papua kalau kita tidak pernah ke Papua? Bagaimana kita berbicara tentang Aceh kalau tidak pernah ke Aceh?" kata Idrus seusai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Baca juga: Jokowi: Saya Akan Kirim BEM UI ke Asmat biar Lihat Medan di Sana

Prajurit TNI dan tenaga medis menggunakan kapal saat pelepasan menuju distrik di Pelabuhan Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Minggu (28/1/2018). Tenaga medis akan memberikan bantuan pengobatan ke 28 kampung Kabupaten Asmat untuk menanggulangi KLB gizi buruk dan campak.ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA Prajurit TNI dan tenaga medis menggunakan kapal saat pelepasan menuju distrik di Pelabuhan Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Minggu (28/1/2018). Tenaga medis akan memberikan bantuan pengobatan ke 28 kampung Kabupaten Asmat untuk menanggulangi KLB gizi buruk dan campak.
Idrus menilai, keinginan Jokowi itu sangat mungkin direalisasikan dalam waktu dekat.

Ia mencontohkan, pemerintah saat ini sudah bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin, Makassar, untuk mengirim tim dokter ke Asmat.

Selanjutnya, pemerintah berkoordinasi dengan BEM UI.

"Kan ada tahapan. Bukan hanya UI lah (yang dikirim ke Asmat), yang lain-lain. Unhas mau jalan, nih. Tentu yang lain juga," kata Idrus.

Baca: Disentil Jokowi, BEM UI Langsung Galang Donasi untuk Asmat

Presiden Joko Widodo, lanjut Idrus, sama sekali tidak keberatan dengan aksi kartu kuning yang dilakukan Ketua BEM UI.

"Namanya dinamika mahasiswa seperti itu, Bapak Presiden memahami," kata Idrus.

Mahasiswa UI memberikan simbol kartu kuning untuk Presiden Joko Widodo saat menghadiri Dies Natalies ke-68 UI, Jumat (2/2/2018).istimewa Mahasiswa UI memberikan simbol kartu kuning untuk Presiden Joko Widodo saat menghadiri Dies Natalies ke-68 UI, Jumat (2/2/2018).

Ketua BEM UI Zaadit Taqwa sebelumnya melakukan aksi mengacungkan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo. Aksi itu dilakukan saat Jokowi menghadiri Dies Natalies UI di kampus UI, Depok, Jumat (2/1/2018).

Kartu kuning diberikan sebagai peringatan ke Jokowi atas berbagai masalah yang terjadi, salah satunya gizi buruk di Asmat yang sudah menewaskan puluhan orang.

Menanggapi hal itu, Jokowi ingin agar pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) ikut melihat dan menyaksikan kondisi yang ada di Kabupaten Asmat, Papua.

Baca juga: Mendagri Anggap Aksi Ketua BEM UI Tak Hormati Presiden Jokowi

"Biar lihat dapat bagaimana medan yang ada di sana kemudian problem-problem besar yang kita hadapi di daerah-daerah, terutama Papua," kata Jokowi setelah menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (3/2/2018), seperti dikutip Antara.

Sehari setelah pernyataan Jokowi itu, BEM UI langsung menggalang donasi untuk Asmat melalui situs kitabisa.com.

Kompas TV Presiden Joko Widodo berencana mengirim anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia ke Asmat, Papua.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com