Dengan demikian, menurut dia, pengurus BEM UI bisa melihat langsung kondisi di lapangan sebelum melayangkan kritik kepada pemerintah.
"Bagaimana kita berbicara soal Papua kalau kita tidak pernah ke Papua? Bagaimana kita berbicara tentang Aceh kalau tidak pernah ke Aceh?" kata Idrus seusai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2/2018).
Ia mencontohkan, pemerintah saat ini sudah bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin, Makassar, untuk mengirim tim dokter ke Asmat.
Selanjutnya, pemerintah berkoordinasi dengan BEM UI.
"Kan ada tahapan. Bukan hanya UI lah (yang dikirim ke Asmat), yang lain-lain. Unhas mau jalan, nih. Tentu yang lain juga," kata Idrus.
Baca: Disentil Jokowi, BEM UI Langsung Galang Donasi untuk Asmat
Presiden Joko Widodo, lanjut Idrus, sama sekali tidak keberatan dengan aksi kartu kuning yang dilakukan Ketua BEM UI.
"Namanya dinamika mahasiswa seperti itu, Bapak Presiden memahami," kata Idrus.
Kartu kuning diberikan sebagai peringatan ke Jokowi atas berbagai masalah yang terjadi, salah satunya gizi buruk di Asmat yang sudah menewaskan puluhan orang.
Menanggapi hal itu, Jokowi ingin agar pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) ikut melihat dan menyaksikan kondisi yang ada di Kabupaten Asmat, Papua.
"Biar lihat dapat bagaimana medan yang ada di sana kemudian problem-problem besar yang kita hadapi di daerah-daerah, terutama Papua," kata Jokowi setelah menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (3/2/2018), seperti dikutip Antara.
Sehari setelah pernyataan Jokowi itu, BEM UI langsung menggalang donasi untuk Asmat melalui situs kitabisa.com.
https://nasional.kompas.com/read/2018/02/05/13535121/mensos-bagaimana-kita-bicara-papua-kalau-tak-pernah-ke-papua