Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarkan Kartu Merah, Siapa yang Disindir Fahri Hamzah?

Kompas.com - 03/02/2018, 13:20 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengeluarkan kartu merah dari sakunya saat memberi sambutan pembukaan acara Musyawarah Kerja Nasional Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA-KAMMI).

Fahri tak memungkiri bahwa dirinya teinspirasi aksi Ketua BEM Universitas Indonesia, Zaadit Taqwa, yang mengacungkan buku berwarna kuning usai Presiden Jokowi menyampaikan pidato saat mengisi acara Dies Natalis ke-68 UI.

"Pas kemarin anak UI mengeluarkan kartu, itu seperti komando buat kita untuk mengingatkan pemerintah dengan metode pergerakan mahasiswa," ujar Fahri di sela Mukernas KA-KAMMI di Jakarta, Sabtu (3/2/2018).

Beberapa peserta Mukernas KA-KAMMI pun mengacungkan kartu kuning ke udara saat Fahri berbicara di podium, sebelum Fahri menunjukkan kartu merahnya.

(Baca juga: Setelah Kartu Kuning Ketua BEM UI, Fahri Hamzah Keluarkan Kartu Merah)

Fahri mengatakan, anggota KA-KAMMI rata-rata merupakan mantan Ketua BEM, himpunan mahasiswa, dan aktivis pergerakan. Oleh karena itu, momentum Mukernas itu dianggap pas untuk mengkritisi pemerintah.

"Yang lain kan kuning, kalau saya kebetulan yang ada merah. Jadi saya keluarin merah," kata Fahri sambil mengeluarkan lagi kartu merah dari sakunya dan ditunjukkan ke awak media.

Saat ditanya apa maksud dan untuk siapa kartu merah itu, Fahri hanya tertawa.

"Pokoknya dikeluarin dulu saja kartunya. Tentang arah baru, begitulah kira-kira," kata dia.

Kartu-kartu tersebut, kata Fahri, sepatutnya menjadi pengingat bahwa Indonesia harus mengevaluasi perjalanan hidupnya apakah sudah sesuai dengan jalurnya. Menurut dia, pemerintah tidak perlu terlalu bereaksi keras atas kartu kuning itu.

"Saya kira pemerintah pak Jokowi harus merespon dengan baik kartu kuning mahasiswa itu dan bicara secara baik," kata Fahri.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Namun, Fadli tidak mengeluarkan kartu merah seperti Fahri.

"Kalau saya dikasih kartu merah, saya keluarin juga," kata Fadli sambil tertawa.

Fadli mengatakan, banyak janji pemerintah di era Jokowi yang tidak terpenuhi. Oleh karena itu, ia menilai perlu ada arah baru Indonesia untuk mendorong perubahan.

"Kalau saya, kartu merah itu cukup satu periode. Enough is enough," kata Fadli.

Kompas TV BEM UI menyebut aksi yang dilakukan ketuanya sebagai aksi tunggal di tengah kedatangan presiden ke Kampus UI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com