Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut PPP, Fadli Zon Hanya Lontarkan Kritik Tanpa Solusi

Kompas.com - 31/01/2018, 08:38 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai, pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang menyatakan bahwa Presiden Jokowi tak layak melanjutkan kepemimpinannya di periode berikutnya hal biasa.

"Bagi PPP, ya, bukan hal yang luar biasa kalau Fadli Zon bicara seperti itu. Malah yang luar biasa itu kalau di ruang publik dia menyampaikan capaian positif pemerintah," kata Arsul melalui pesan singkat, Rabu (31/1/2018).

Ia menilai wajar jika pihak oposisi berbicara seperti itu karena hal tersebut diperbolehkan dalam negara demokrasi. Namun, ia tak melihat konsep alternatif yang ditawarkan Fadli dalam mengkritik kinerja Jokowi.

Anggota Pansus Angket KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12/2017)Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim Anggota Pansus Angket KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12/2017)
"Dan, pada saat yang sama juga tidak menawarkan konsep atau program alternatif yang konkret dan bisa didiskursuskan di ruang publik," lanjut Arsul.

Baca juga : Fadli Zon: Prabowo Makin Siap Jadi Capres, Jokowi Cukup Satu Periode

Ia mengatakan, saat ini PPP bersama partai pendukung pemerintah lainnya tetap kompak. Begitu pula dengan partai-partai yang telah mendeklarasikan pencapresan Jokowi, Arsul menayatakan semua kompak.

Meski demikian, Arsul mengatakan, PPP bersama partai koalisi lain tetap memberi masukan yang positif kepada Jokowi agar jalannya pemerintahan semakin efektif.

Ia pun meyakini, selama ini Presiden selalu menerima masukan tersebut dan menyaringnya menjadi kebijakan yang bermanfaat bagi rakyat.

"PPP, misalnya, selalu menyampaikan kepada Pak Jokowi agar persepsi umat Islam bahwa pemerintahan ini jauh dari aspirasi umat Islam, bahkan anti-Islam, harus terus diperbaiki dengan komunikasi dan program yang jelas," ucapnya.

Baca juga: Jokowi di Afghanistan dan Bayang-Bayang Ledakan Bom Kabul

"Alhamdulillah, Pak Jokowi mendengarkan yang kami sampaikan dan mengartikulasikannya dalam beberapa kebijakan. Contoh soal redistribusi tanah, PPP meminta agar berbagai ormas dan kelompok Islam mendapatkan manfaat maksimal," lanjutnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan, dalam waktu dekat partainya akan mendeklarasikan pencapresan ketua umumnya, Prabowo Subianto, sebagai capres pada Pemilu 2019.

Menurut dia, Prabowo semakin siap menjadi calon presiden pada Pemilu 2019.

"Pak Prabowo semakin lama semakin siap untuk menjadi calon presiden. Harapan masyarakat demikian keinginan cukup satu periodelah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Baca juga: Soal Deklarasi Capres, Prabowo Sebut Agustus Masih Lama

Ia menilai, di era kepresidenan Jokowi, kesejahteraan masyarakat justru menurun dan kehidupan semakin sulit. Ia juga menilai, pemerintah gagal dalam menjalankan program di bidang pangan, salah satunya swasembada pangan.

Demikian pula dengan kesejahteraan nelayan yang menurut Fadli masih terbengkalai di era pemerintahan Jokowi.

"Cukup satu periodelah, sudah capek. Makin susah, jadi saya apa yang dilakukan di satu periode ini saja banyak menimbulkan kesulitan di berbagai sektor," lanjut Fadli.

Kompas TV Berikut tiga berita terpopuler versi KompasTV hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com