Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Damai, Kubu OSO Pastikan Rangkul Kubu Daryatmo

Kompas.com - 24/01/2018, 13:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Hanura kubu Oesman Sapta Odang (OSO) memastikan akan merangkul kubu Daryatmo dalam kepengurusan.

Langkah ini dilakukan setelah Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto meminta kedua kubu berdamai. OSO dinyatakan sebagai Ketua Umum Partai Hanura yang sah. 

"Yang benar-benar sadar pasti dirangkul bersatu untuk Hanura," kata Wakil Sekjen Hanura kubu OSO, Tri Dianto, kepada Kompas.com, Rabu (24/1/2018).

Tri Dianto mengatakan, pada dasarnya, kompak dan bersatu lebih baik karena lebih menguntungkan bagi partai untuk bisa bekerja dan membangun citra di mata masyarakat.

"Makanya, kalau ada kesepakatan untuk bersatu lagi dengan Ketum Pak OSO, ya, itu bagus sekali. Ya, karena legalitasnya ada di Pak OSO dan Pak OSO jelas ketum hasil Munaslub sekitar 1 tahun lalu," katanya.

Baca juga: Saat Wiranto Ditanya Siapa Ketua Umum Hanura yang Sah...

Tri Dianto mengatakan, saat ini semua elemen partai harus berkonsentrasi menghadapi verifikasi faktual yang akan dilakukan Komisi Pemilihan Umum.

Konsolidasi juga harus terus dilakukan untuk pemenangan pilkada dan Pemilu 2019.

"Sudahlah berantem sendiri diakhiri. Buang-buang energi saja. Energi jadi mubazir," kata Tri Dianto.

"Yang sah dan jelas Ketum OSO, sah secara legalitas dan diakui Ketua Dewan Pembina Wiranto," tambahnya.

Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto bersama Oesman Sapta Odang dan Daryatmo di Hotel Ritz Charlton Jakarta, Selasa (23/1/2018)Kompas.com/YOGA SUKMANA Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto bersama Oesman Sapta Odang dan Daryatmo di Hotel Ritz Charlton Jakarta, Selasa (23/1/2018)

Wiranto sebelumnya mendamaikan kedua kubu yang berseteru di internal Hanura, yakni kubu OSO dan kubu Daryatmo.

Baca juga: Dua Kubu Hanura Damai, Kasus Hukum Akan Diselesaikan

Seusai pertemuan, para jurnalis menanyakan, siapa Ketua Umum Hanura yang sah setelah kesepakatan damai kubu OSO dan Daryatmo. Wiranto menyebutkan satu nama.

"Pak Oesman Sapta," ujar Wiranto di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (23/1/2018).

OSO adalah Ketua Umum Hanura yang terpilih dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada akhir Desember 2016.

Saat ini, kepengurusan Hanura di bawah kepemimpinan OSO sudah mendapatkan pengakuan dari Kementerian Hukum dan HAM.

Baca juga: Dua Kubu Hanura Damai, OSO Ucap Alhamdulillah, Daryatmo Bilang Menuju Islah

Di lokasi yang sama, OSO mengatakan bahwa keputusan damai kedua kubu di Hanura membuktikan adanya satu kebenaran yang selama ini ia sampaikan.

Kebenaran yang dimaksud OSO adalah terkait adanya segelintir kader partai yang ingin menghancurkan Hanura dengan membuat konflik di internal partai.

Sementara itu, Ketua Umum Hanura versi Munaslub Januari 2018 Daryatmo mengaku belum bisa bicara panjang lebar soal kemimpinan di Hanura.

Menurut dia, hal itu akan dibicarakan tim khusus.

Kompas TV Konflik tak kunjung usai, Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto gelar pertemuan tertutup dengan Oesman Sapta Odang dan Daryatmo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com