Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi 5 Negara Selama Sepekan, Ini yang Dituju Presiden...

Kompas.com - 22/01/2018, 17:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo dijadwalkan melaksanakan kunjungan bilateral ke lima negara pada 24-29 Januari 2018 yang akan datang, yakni Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan.

"Kelima negara ini adalah mitra, sahabat Indonesia sejak lama. Bahkan, beberapa dari negara itu sudah bersama kita semenjak awal perjuangan, membentuk Konferensi Asia-Afrika dan Gerakan Nonblok," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di kantornya pada Senin (22/1/2018).

Di Sri Lanka, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan, Presiden Jokowi bakal memperkuat komitmen kerja sama perdagangan yang sebetulnya telah terjalin lama.

Bahkan, Indonesia telah memiliki kerangka kerja sama perdagangan dengan nama preferencial trade agreement.

"Beberapa negara di antaranya sudah konfirmasi, positif, tapi masih ada beberapa negara yang mengatakan apa tidak sebaiknya langsung free trade agreement saja. Jadi akan kami lakukan bertahap," ujar Retno.

(Baca juga: Indonesia-Jepang Rayakan 60 Tahun Hubungan Bilateral)

 

Khusus soal India, Presiden tidak melakukan pertemuan bilateral dengan kepala negara. Di sana, Presiden Jokowi menghadiri acara peringatan 25 tahun kemitraan India di ASEAN.

Di Bangladesh, Presiden Jokowi akan membawa isu perdamaian. Diketahui, Bangladesh adalah negara tujuan pengungsi Rohingya.

Presiden Jokowi, lanjut Retno, juga akan menyerahkan bantuan bagi pengungsi Rohingya yang masih mengungsi di Bangladesh.

Kemenlu telah berkoordinasi dengan Pemerintah Bangladesh soal apa yang dibutuhkan pengungsi sehingga apa yang diserahkan kepada mereka tepat sasaran.

"Bantuan ini sekali lagi tidak hanya dari pemerintah, tapi juga  dari masyarakat, NGO kemanusiaan. Tapi, kita semua jadi satu, Indonesia incooperated," lanjut Retno.

Kompas TV Menlu Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan komisioner Uni Eropa, Federica Mogherini, di Brussels, Belgia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com