Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Minta Kualitas Pangan bagi Keluarga Penerima BPNT Ditingkatkan

Kompas.com - 15/01/2018, 22:06 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta kualitas pangan di e-Warong dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ditingkatkan, khususnya beras.

Hal tersebut diminta Khofifah demi meminimalisasi keluhan keluarga penerima manfaat BPNT.

"BPNT sebagai konversi beras untuk keluarga sejahtera (rastra) bagi penerima manfaat harus dijaga kualitasnya. Keluarga penerima manfaat harus dapat menikmati beras yang berkualitas," ujar Khofifah dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (15/1/2018).

"Pastikan mereka punya pilihan jenis dan kualitas beras melalui e-Warong dengan menggunakan KKS (Kartu Keluarga Sejahtera)," ucap dia.

Program e-Warong adalah tempat di mana keluarga penerima manfaat BPNT bisa membeli bahan pangan, semisal beras, telur, dan minyak goreng. Jumlah dana yang dapat dicairkan keluarga penerima manfaat BPNT sebesar Rp 110.000 per bulan.

(Baca juga: Ada Subsidi Pangan, Harga Komoditi untuk Warga Miskin Aman)

Program BPNT akan diperluas, 2018 ini. Perluasan terbagi dalam empat tahap, yakni Januari-Februari, April-Mei, Juli-Agustus dan Oktober-November.

Pada masing-masing tahap, jumlah keluarga yang akan ditambahkan yakni 2,5 juta keluarga penerima manfaat.

"Targetnya, bulan Oktober 2018, mampu mencapai 10 juta keluarga penerima manfaat," ujar Khofifah.

Beras dan telur

Khofifah menambahkan, pada 2018 program BPNT hanya dapat untuk membeli beras dan telur di e-Warong. Itu sesuai dengan pedoman umum BPNT yang baru diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Alasannya, kedua bahan pangan tersebut adalah yang paling banyak menyedot pengeluaran keluarga kurang mampu.

Selain itu, beras dan telur dinilai sebagai bahan pangan yang paling dibutuhkan untuk memenuhi kecukupan gizi.

Kompas TV Harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah tak mampu bendung kenaikan harga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com