Hal tersebut diminta Khofifah demi meminimalisasi keluhan keluarga penerima manfaat BPNT.
"BPNT sebagai konversi beras untuk keluarga sejahtera (rastra) bagi penerima manfaat harus dijaga kualitasnya. Keluarga penerima manfaat harus dapat menikmati beras yang berkualitas," ujar Khofifah dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (15/1/2018).
"Pastikan mereka punya pilihan jenis dan kualitas beras melalui e-Warong dengan menggunakan KKS (Kartu Keluarga Sejahtera)," ucap dia.
Program e-Warong adalah tempat di mana keluarga penerima manfaat BPNT bisa membeli bahan pangan, semisal beras, telur, dan minyak goreng. Jumlah dana yang dapat dicairkan keluarga penerima manfaat BPNT sebesar Rp 110.000 per bulan.
Program BPNT akan diperluas, 2018 ini. Perluasan terbagi dalam empat tahap, yakni Januari-Februari, April-Mei, Juli-Agustus dan Oktober-November.
Pada masing-masing tahap, jumlah keluarga yang akan ditambahkan yakni 2,5 juta keluarga penerima manfaat.
"Targetnya, bulan Oktober 2018, mampu mencapai 10 juta keluarga penerima manfaat," ujar Khofifah.
Beras dan telur
Khofifah menambahkan, pada 2018 program BPNT hanya dapat untuk membeli beras dan telur di e-Warong. Itu sesuai dengan pedoman umum BPNT yang baru diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Alasannya, kedua bahan pangan tersebut adalah yang paling banyak menyedot pengeluaran keluarga kurang mampu.
Selain itu, beras dan telur dinilai sebagai bahan pangan yang paling dibutuhkan untuk memenuhi kecukupan gizi.
https://nasional.kompas.com/read/2018/01/15/22060951/mensos-minta-kualitas-pangan-bagi-keluarga-penerima-bpnt-ditingkatkan