Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SK Pemberhentian Anggota Polri "Nyalon" Kepala Daerah Keluar Sebelum Penetapan

Kompas.com - 15/01/2018, 11:23 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, surat keputusan (SK) pemberhentian anggota Polri yang maju menjadi calon kepala daerah dalam Pilkada Serentak 2018, diupayakan keluar sebelum 12 Februari 2018.

Ini artinya Polri memastikan akan memberhentikan anggotanya yang "nyalon" sebelum hari penetapan peserta Pilkada Serentak 2018.

"Diharapkan sebelum tanggal 12 Februari sudah keluar keputusan pemberhentiannya," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (15/1/2018).

Setyo menjelaskan saat ini ada tiga perwira tinggi (Pati) yang mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub). Surat pengunduran diri mereka sedang diproses.

"Khusus untuk Pati, harus kita mengajukan lagi ke Presiden," kata Setyo.

Selain itu, ada tujuh perwira yang mencalonkan diri dalam pemilihan bupati (pilbup) dan pemilihan walikota (pilwakot).

"Tujuh orang perwira juga dalam proses," kata dia.

(Baca juga: Ikut Pilkada, Anggota Polri Harus Mundur Jauh Hari)

Lebih lanjut Setyo menuturkan, selama proses SK pemberhentian keluar, anggota Polri yang "nyalon" dilarang menggunakan atribut-atribut Polri.

Demikian juga anggota yang bertugas mengamankan atau mengawal calon kepala daerah dari Polri dilarang untuk berswafoto dan memajang di media sosial.

"Sudah diimbau tidak boleh selfie atau foto dengan para calon yang mungkin nanti diunggah ke medsos atau media lain, sehingga nanti ada imej-imej yang berbeda," tandasnya.

Sebagai informasi, Pilkada Serentak 2018 diikuti oleh 171 daerah terdiri dari 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten.

KPU akan menetapkan peserta pilkada serentak 2018 pada 12 Februari dan akan melakukan pengundian nomor di hari berikutnya.

Kompas TV Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan perwira Polri berhak ikut pilkada karena hak berpolitik dimiliki semua warga negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com