JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pasang bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur bertarung dalam Pilkada Provinsi Papua 2018.
Pasangan petahana Lukas Enembe dan Klemen Tinal akan ditantang pasangan John Wempi Wetipo dan Habel Melkias Suwae.
Sebenarnya, ada satu pasang calon lagi, yakni Ones Pahabol dan Petrus Yoram Mambai. Namun, KPU Provinsi Papua menolak pendaftaran calon ini karena alasan kelengkapan syarat.
Peta dukungan partai politik
Pasangan Lukas Enembe dan Klemen Tinal merupakan petahana sejak April 2013.
Pada pilkada kali ini, keduanya diusung oleh sembilan partai politik dengan total 42 kursi DPRD Papua, yakni Partai Demokrat 16 kursi, Partai Golkar 6 kursi, Partai Hanura 5 kursi, PKB 5 kursi, Partai Nasdem 3 kursi, PKS 3 kursi, PAN 2 kursi, PKPI 2 kursi, dan PPP 1 kursi.
Pasangan ini mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Papua pada hari kedua pendaftaran calon, Selasa (9/1/2018).
Baca juga: Pilkada Papua 2018 Jadi Fokus Perhatian Pemerintah
Sementara itu, pasangan Ones Pahabol dan Petrus Yoram Mambai, hanya diusung dua partai politik dengan total jumlah 13 kursi yakni PDI Perjuangan 6 kursi dan Partai Gerindra 7 kursi.
Pasangan ini mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Papua pada hari ketiga pendaftaran calon, Rabu (10/1/2018).
Rekam jejak
Lukas Enembe mengawali kariernya sebagai PNS di Kantor Sospol Pemerintah Kabupaten Merauke tahun 1997.
Usai menempuh pendidikannya, ia terpilih menjadi Wakil Bupati Puncak Jaya sejak 2001 hingga 2005. Kariernya semakin "kinclong".
Tahun 2007 hingga 2012, Lukas, yang saat ini menjabat Ketua DPD Partai Demokrat, terpilih menjadi Bupati Puncak Jaya.
Februari 2013, Lukas ditetapkan sebagai Gubernur Papua yang berpasangan dengan Klemen Tinal oleh KPU Provinsi Papua.
Baca juga: Pilkada Papua, 8.000 Personil Gabungan Polri dan TNI Dikerahkan
Pasangan ini meraih 52 persen suara dan memenangkan Pilgub satu putaran, menyisihkan enam pasangan calon yang ikut kontestasi.
Klemen Tinal punya rekam jejak karier yang nyaris sama dengan Lukas. Bedanya, Klemen mengawali kariernya bukan sebagai PNS, melainkan Administrative Supervisor PT Freeport Indonesia pada tahun 1993.
Tahun 2002, Klemen, yang merupakan kader Partai Golkar sejak 2003 itu, mengikuti Pilkada Kabupaten Mimika. Ia memenangkannya serta menjabat dua periode dari 2002-2006 dan 2008-2013.
Bersama Lukas, pria kelahiran Puncak Papua, 23 Agustus 1970 itu, sukses memenangkan Pilkada tahun 2013.
Rekam jejak karier Wempi juga dimulai dari PNS pada tahun 1996. KInerjanya diapresiasi saat menjabat Bupati Jayawijaya.
Ia kerap menerima berbagai penghargaan, antara lain dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan dari Kementerian Keuangan soal penilaian tertinggi BPK soal pengelolaan keuangan di Kabupaten Jayawijaya tahun 2017.
Pasangan Wempi, yakni Habel Melkias Suwae juga tidak kalah soal rekam jejak karier. Ia mengawali kariernya menjadi PNS di Pemerintah Kabupaten Jayapura.
Baca juga: Pilkada Papua, 8.000 Personil Gabungan Polri dan TNI Dikerahkan
Pria kelahiran Dapapre, Jayapura, Papua, 28 Mei 1952 itu menduduki sejumlah jabatan saat menjadi PNS di Pemerintah Kabupaten Jayapura, antara lain Kepala Seksi Pembinaan Umum dan Masyarakat Kantor Sosial Pemerintah Kabupaten Jayapura hingga Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Jayapura.
Tahun 1999, Melkias yang merupakan kader Partai Golkar terpilih menjadi Ketua DPRD di Kabupaten Jayapura. Jabatan ini diembannya hingga tahun 2001.
Pada tahun yang sama, pria yang memegang titel Sarjana Sosial tersebut terpilih menjadi Bupati Jayapura dan menduduki jabatan itu untuk dua periode.