Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemparan Bom di Polsekta Bontoala Belum Tentu Aksi Jaringan Teroris

Kompas.com - 01/01/2018, 15:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Muhammad Iqbal mengatakan, belum tentu ada keterlibatan jaringan teroris dalam penyerangan Mapolsekta Bontoala, Makasar, Senin (1/1/2018) dini hari pukul 03.00 WITA.

"Tidak ada kaitannya dengan hal-hal yang katakanlah bersifat besar. Jadi, kita belum memastikan bahwa penyerangan ini ada jaringan melibatkan jaringan teroris," kata Iqbal di Jakarta, Senin.

Iqbal menuturkan, kronologi kejadian berlangsung setelah keramaian malam pergantian tahun selesai.

Sekitar pukul 03.00 WITA, pelaku melemparkan sebuah benda yang bunyinya mirip petasan. Kapolsek Bontoala dan anak buahnya mengecek bunyi tersebut.

"Kami kepolisian pasti akan melakukan identifikasi, ada ledakan apa, dan ini adalah naluri kepolisian," kata Iqbal.

(Baca juga : Polsekta Bontoala Dilempari Bom, Makassar Siaga Satu)

Namun pelaku kembali melemparkan sebuah benda dan melukai Kapolsek dan anak buahnya.

"Kapolsek luka sedikit di jari, dan satu anak buahnya luka di paha. Itu pun tidak begitu fatal," ucap Iqbal.

Setelah diurai, benda yang meledak tersebut identik dengan petasan. Namun, ada benda-benda yang dapat melukai meskipun berdaya ledak rendah (low explosive).

Sejauh ini Polsek didukung oleh Polrestabes Makassar dan Mabes Polri terus mengumpulkan bukti-bukti, dan berjanji akan melakukan pengejaran terhadap pelaku.

"Kita saat ini sedang bekerja mengumpulkan bukti-bukti, semua yang ada di TKP. Polda Sulsel bahkan teman-teman dari Mabes Polri ada sudah melakukan backup di situ. Dan Polsek sendiri terus bekerja dengan cepat dan kita akan mengejar segera pelakunya," pungkas Iqbal.

 

Siaga satu

Sebelumnya, Kepala Polda Sulsel, Inspektur Jendral (Irjen) Polisi Umar Septono menyatakan Makassar siaga satu pasca-Mapolsekta Bontoala dilempari bom pipa dan bom botol hingga melukai dua polisi.

Pernyataan tersebut diungkapkan Umar saat melakukan peninjauan di Polsekta Bontoala Jl Sunu, Makassar, Senin (1/1/2018).

(Baca juga : Pelaku Pelemparan Bom ke Mapolsekta Bontoala Diperkirakan 2 Orang)

Menurut Umar, seluruh personel kepolisian akan meningkatkan pengamanan di Kota Makassar untuk mengantipasi aksi teror susulan.

"Ini sudah siaga satu, Makassar siaga satu dijaga keamanannya. Termasuk kantor-kantor polisi dan objek-objek vital lainnya," katanya.

Saat ditanya pelemparan bom di markas Polisi adalah serangan khusus jaringan teroris, Umar belum bisa memastikan dan masih melakukan penyelidikan. Namun dia mengakui, bahwa bom yang dilempar sebanyak 3 buah khusus untuk melukai anggota Polsekta Bontoala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Mabes Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Mabes Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Nasional
Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com